Pontianak (Antara Kalbar) - Kementerian Pariwisata RI berencana mengelola manajemen destinasi pariwisata khususnya di wilayah perbatasan untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat setempat.
"Kami akan identifikasi dulu di perbatasan mengenai permasalahan-permasalahan apa saja yang ada di sana," kata Kepala Bidang Tata Kelola Destinasi Pariwisata Khusus Kementerian Pariwisata Kusnoto, saat berkunjung ke Singkawang, Jumat.
Dia mencontohkan, jalan menuju ke perbatasan masih rusak atau jelek.
Pihaknya akan mensinergikan dengan Dinas Perhubungan atau PU setempat. Kemudian, masalah kebersihan, lingkungan, dan izin makanan juga akan dibicarakan dengan Dinas Kesehatan.
Menurutnya, selama ini pembangunan di perbatasan masih sangat tertinggal, sehingga masyarakat di sana tidak hanya berada di belakang melainkan garda terdepan.
Warga perbatasan perlu sentuhan pembangunan sesuai Program Nawacita Presiden Joko Widodo bahwa semua pembangunan itu dimulai dari perbatasan.
"Jika di perbatasan itu kita perindah dan percantik otomatis orang banyak yang akan datang khususnya di perbatasan. Jangan orang kita yang balik ke sana, kalah dengan perbatasan," ujarnya pula.
Rencananya, pihaknya tahun ini mulai melakukan identifikasi yaitu pertama di Entikong.
Menurutnya, dari hasil identifikasi itu nanti akan disampaikan ke pusat kepada kementerian terkait yang akan menurunkan timnya ke perbatasan itu.
"Jadi, kami di pusat pun berkolaborasi dan bersinergi dengan kementerian-kementerian yang ada dalam membangun pariwisata," ujar dia.
Sebelumnya, Kementerian Pariwisata juga telah menggelar bimbingan teknis manajemen destinasi pariwisata kota pusaka di Singkawang untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di kota tersebut.
"Bimtek ini merupakan program pusat yang baru pertama kali dilakukan di Kalimantan Barat, khususnya di Singkawang. Kota Singkawang ini termasuk dari 30 jaringan kota pusaka di Indonesia," kata Kepala Bidang Tata Kelola Destinasi Pariwisata Khusus Kementerian Pariwisata Kusnoto pula.
Pada tahun 2016, pihaknya melakukan bimtek dari kementerian dengan destinasi di lima jaringan kota pusaka, yakni Cirebon, Solo, Yogyakarta, Padang, dan Singkawang.
Menurutnya, Singkawang dipilih sebagai kota pusaka lantaran memiliki potensi seperti keraton, dan bangunan kuno peninggalan zaman Belanda.
Selain itu, masyarakat di Singkawang banyak yang berdagang dari China dan menyebar ke berbagai belahan dunia, sehingga mempunyai keunikan tersendiri.***1***
Kemenpar Kelola Destinasi Pariwisata di Perbatasan
Jumat, 1 April 2016 13:03 WIB