Sungai Raya (Antara Kalbar) - Anggota Komisi XI DPR G Michael Jeno mengimbau kepada seluruh pemerintah kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan Barat untuk memanfaatkan sumber dana pembangunan dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) untuk mempercepat pembangunan di setiap daerah.
"Selama ini kan ada sumber pembiayaan infrastruktur oleh BUMN di bawah Kementerian Keuangan dengan nama Sarana Multi Infrastruktur. Namun sayangnya, sumber pembiayaan itu hingga kini belum dimanfaatkan sama sekali oleh pemkab atau pemkot yang ada di Kalbar," kata Jeno di Pontianak, Rabu.
Menurut wakil rakyat asal Dapil Kalbar itu, pinjaman pembangunan tersebut cukup banyak tersedia yang bisa dipinjam pemda untuk pembiayaan infrastruktur di daerah.
"Sejak tahun 2015 dari APBN yang dimasukkan ke SMI untuk pinjaman belum ada dimanfaatkan oleh pemda di Kalbar. Padahal di daerah lain seperti di Sulawesi banyak yang sudah memanfaatkannya," katanya.
Jeno mengatakan, tahun lalu ada Rp2 triliun dana SMI yang bisa dipinjam pemda se-Indonesia. "Ini mungkin karena ketidaktahuan atau apa," ungkapnya.
Dijelaskan Jeno, dana tersebut sangat baik digunakan untuk menutupi dana daerah yang bersumber dari APBD dan APBN yang terbatas. Sedangkan untuk metode pembayaranya bisa dicicil melalui APBD dalam beberapa tahun.
"Pembangunan terminal diperkirakan akan selesai Desember. Sejauh ini proses pembangunan berjalan lancar, dan penyelesaian sudah mencapai 60 persen," katanya.
Sebelumnya, Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Darwin Trisna Dajawinata mengatakan di Kalbar ada dua pembangunan yang dibiayai oleh lembaganya yaitu pembangunan Bandar Udara Internasional Supadio dan Jalan Sosok-Tayan.
"Dari total kurang lebih Rp300 miliar anggaran pembangunan Terminal 2 Bandara Supadio, kita menyalurkan pembiayaan sebesar Rp90 miliar. Sedangkan untuk Jalan Tayan-Sosok, SMI menyalurkan kredit sebesar Rp80 miliar dari total anggaran yang mencapai Rp465 miliar," kata Darwin.
Dia menjelaskan, kedua dana tersebut disalurkan ke pihak kontraktor yang mengerjakan, yaitu PT Hutama Karya untuk Bandara Supadio, dan PT Patria Perkasa untuk Jalan Tayan-Sosok. ***3***