Sungai Raya (Antara Kalbar) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio Bambang Hargiyono mengatakan, cuaca panas yang terjadi di kota Pontianak beberapa hari terakhir ini disebabkan dampak kulminasi yang masih terasa sampai sepekan ke depan.
"Untuk suhu udara di kota Pontianak dan sekitarnya beberapa hari terakhir ini memang terasa cukup panas. Ini disebabkan dampak kulminasi yang terjadi pada bulan Maret kemarin, masih terasa sampai sekarang, dengan suhu udara antara 34 sampai 35 derajat celcius," kata Bambang di Sungai Raya, Selasa.
Dia menjelaskan, sampai bulan April ini, posisi matahari masih berada dekat Equator, sehingga saat cuaca cerah, penyinaran matahari terjadi tegak lurus ke permukaan bumi di sekitar Kalimantan Barat (Kalbar).
Karena posisi sinar tegak lurus, mengakibatkan panas matahari masih dirasakan lebih tinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya.
"Meski cuaca masih terasa panas, namun intensitas hujan dengan kategori sedang hingga tinggi masih akan terjadi hampir merata di seluruh wilayah Kalbar," tuturnya.
Bambang juga menambahkan, sampai saat ini pihaknya masih belum memantau adanya hotspot di seluruh wilayah Kalbar.
"Untuk titik api di Kalbar, masih belum terpantau sampai saat ini. Pada bulan Maret kemarin memang ada namun jumlahnya sangat sedikit dan sudah padam," katanya.
Ia berharap, masyarakat dapat mencegah tindakan pembakaran hutan dan lahan, mengingat dampak dari aktivitas tersebut sangat besar untuk lingkungan, pendidikan, politik dan ekonomi.
"Kalau sampai terjadi kebakaran hutan dan lahan, dampaknya bukan hanya kita rasakan, namun negara tetangga juga bisa merasakan dampaknya dan ini tentu menjadi momok bagi kita yang perlu dihindari," kata Bambang.
BMKG : Cuaca Panas di Pontianak Dampak Kulminasi
Selasa, 19 April 2016 11:53 WIB