Pontianak (Antaranews Kalbar) -Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Barat Kusmana mengatakan hasil proyeksi jumlah remaja usia 10-24 tahun akan mencapai 1,3 juta jiwa atau 26 persen dari jumlah penduduk Kalimantan Barat pada tahun 2035.
Dengan jumlah besar itu, maka perlu persiapan secara jasmani, rohani, mental, dan spiritual terlebih di tengah fakta bahwa remaja mengalami permasalahan yang kompleks seiring masa transisinya.
"Masalah yang menonjol di kalangan remaja yaitu permasalahan seputar rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja dan median usia kawin pertama perempuan yang relatif rendah yaitu 20,1 tahun," kata dia di Sungai Raya, Kamis.
Menurut Kusmana, jika remaja Indonesia menjadi generasi berencana (GenRe), maka kaum muda tersebut akan mampu menjadi remaja yang tangguh dan siap menghadapi masa depan dengan terencana.
"Program GenRe di antaranya adalah kesehatan reproduksi remaja, life skill, penyiapan kehidupan berkeluarga, serta kependudukan dan pembangunan keluarga," jelasnya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalimantan Barat Syarif Kamaruzaman mengatakan, perkembangan global berpengaruh besar terhadap perubahan perilaku remaja.
Namun perubahan tersebut lebih cenderung ke arah negatif daripada positif. Masalah yang timbul umumnya berkaitan dengan seksualitas, yakni kehamilan di luar nikah, nikah muda, aborsi, dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
"Remaja dalam kondisi ini tentu membutuhkan penanganan dan informasi sebanyak-banyaknya mengenai kesehatan reproduksi serta pentingnya menata masa depan dengan lebih baik. Agar bisa meninggalkan perilaku tidak bermanfaat dan merugikan remaja itu sendiri," tuturnya.
bSyarif menyatakan remaja membutuhkan perhatian banyak pihak. Remaja, ujar dia, tidak bisa berjalan sendirian tanpa pendampingan orang tua, masyarakat, lingkungan, dan negara.
Ia mengungkapkan berdasarkan hasil survei tahun 2017, sebanyak 33 dari 1.000 perempuan di Kalimantan Barat pernah melahirkan dan kehamilan yang tidak diinginkan yaitu 24,4 persen.
"Menyadari ini maka saya berikan apresiasi kepada BKKBN sebagai wakil pemerintah yang bertanggung jawab menjalankan program penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja di Kalbar, yang telah dengan gencar melaksanakan program yang memfasilitasi remaja agar belajar memahami dan mempraktekkan perilaku hidup sehat dan berakhlak untuk mencapai ketahanan remaja sebagai dasar mewujudkan generasi berencana," ucapnya.
Jumlah remaja Kalbar capai 1,3 juta pada 2035
Kamis, 9 Agustus 2018 12:05 WIB