Putussibau (Antaranews Kalbar) - Masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu wilayah Kalimantan Barat mengeluhkan sulitnya memperoleh elpiji bersubsidi tiga kilogram.
Namun, menurut pimpinan Pertamina setempat, pasokan elpiji bersubsidi ke Kapuas Hulu selalu nornal, karena itu pihaknya sedang mencari tahu mengapa bisa terjadi kelangkaan itu.
"Sudah hampir seminggu ini elpiji subsidi sulit kami dapat jika pun ada harganya tidak wajar mencapai Rp40.000-Rp50.000/tabung," kata seorang warga Putussibau, Nursiah kepada Antara di Putussibau, Kapuas Hulu, Rabu.
Nursiah minta pemerintah dan aparat penegak hukum serta pihak Pertamina mengambil langkah mengatasi persoalan elpiji bersubsidi itu karena menyangkut kebutuhan pokok masyarakat.
Baca juga: Kapuas Hulu gelar operasi pasar elpiji subsidi di perbatasan
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kapuas Hulu, Hemni mengatakan dinas perdagangan sudah turun ke lapangan melihat kesulitan masyarakat mendapatkan elpiji bersubsidi.
Salah satu langkah, kata Hemni, dilakukan operasi pasar untuk elpiji bersubsidi di beberapa titik baik di Kota Putussibau dan sejumlah kecamatan.
"Harga elpiji subsidi memang cukup tinggi dan kami sudah melakukan pengecekan," ucap Hemni.
Menurut Hemni, pihaknya sedang mencari penyebab langkanya elpiji bersubsidi itu karena memang itu suatu persoalan yang harus dicarikan solusinya.
"Kami sudah koordinasi dengan Pertamina, suplai dari Pertamina lancar, jadi kemungkinan persoalan di agen dan pangkalan," jelas Hemni.
Baca juga: Tindak tegas agen elpiji subsidi "nakal"
Dihubungi Antara, Jr Sales Executcive LPG VI PT Pertamina, Muhammad Herdiansyah mengatakan suplai elpiji subsidi ke Kapuas Hulu selalu normal.
"Suplai ke agen di Kapuas Hulu normal, kami lagi cari tahu apa kendalanya sehingga terjadi kelangkaan," kata Herdiansyah.
Ditegaskan Herdiansyah, Pertamina sudah melakukan pengawasan sesuai prosedur terkait elpiji subsidi, namun untuk penyebab kelangkaan masih ditelusuri.