Pontianak (ANTARA) - Provinsi Kalimantan Barat siap menjadi lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Dukungan penuh datang dari Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji yang menyatakan, Pemprov Kalbar akan mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional dengan mematangkan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di provinsi itu.
"Untuk mendukung pembangunan PLTN ini, kita akan terus berupaya melakukan arah kebijakan dalam pengembangan Pembangkit listrik yang berbasis energi baru dan terbarukan, yang aman, andal, murah, serta ramah lingkungan untuk mengurangi semakin parahnya kondisi lingkungan akibat efek rumah kaca dari pembakaran bahan fosil," kata Sutarmidji saat menghadiri seminar terkait pengembangan energi nuklir di Indonesia di Pontianak, Rabu.
Menurutnya, pembangunan PLTN itu juga untuk mengantisipasi semakin menipisnya jumlah cadangan bahan bakar fosil. Untuk itu, Pemerintah Provinsi mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk perencanaan pembangunan PLTN di Kalimantan Barat.
"Kalbar sampai hari ini masih ada kurang lebih 400 desa yang belum teraliri listrik dari 2.031 desa di Kalbar, Kemudian 1.400 desa juga belum merata," katanya.
Kemudian, lanjutnya, nilai jual dari listrik menggunakan fosil itu mahal dan perlu investasi yang sangat besar padahal di satu sisi Kalbar memiliki bahan baku uranium sangat besar tapi tidak dimanfaatkan.
"Maka kita pilih PLTN untuk mengaliri listrik ke seluruh Kalbar," tuturnya.
Kalbar dukung pembangunan PLTN untuk kemandirian energi
Rabu, 26 Juni 2019 21:46 WIB