Pontianak (ANTARA) - Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas I Pontianak mencatat nilai ekspor pertanian di Kalbar sejak Januari – Juni 2019 sudah sebesar Rp1,5 triliun.
“Komoditas pertanian di Kalbar sudah cukup besar andil nya. Hal itu terlihat dari nilai ekspor yang terus signifikan,” ujar Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Pontianak, Dwi Susilo di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa komoditas ekspor pertanian dari Kalbar tersebut saat ini sudah sekitar 25 jenis seperti biji pinang, pisang kepok, berbagai jenis produk dari kelapa, kelapa sawit, kopi bubuk, jeruk, buah mengkudu dan lainnya.
"Ada yang bilang kita lebih banyak impor. Itu tentu tidak benar karena kita ada 25 komoditas pertanian yang kita ekspor. Sedangkan yang kita impor hanya 5 komoditas saja seperti kedelai dari Amerika dan beberapa jenis lainnya," kata dia.
Pihaknya akan terus mendorong kegiatan ekspor di Kalbar.
"Kita juga akan sampaikan kepada masyarakat bahwa saat ini Kalbar sudah terus maju dalam aktivitas perdagangan luar negeri terutama ekspor pertanian," kata dia.
Baru saja kata dia ekspor pisang kepok Kalbar ke Malaysia sebanyak 50 ton telah dilakukan. Permintaan pisang kepok di Malaysia sekitar 300 ton setiap minggunya.
Kemudian, selain ekspor perdana buah pisang, dalam kesempatan ini juga dilepas komoditas Palm Fatty Acid Oil yang merupakan produk samping atau dari kelapa sawit.
“Palm Fatty Acid Oil ini sebenarnya bukan merupakan media pembawa, namun negara tujuan Cina mempersyaratkan komoditas dilengkapi dengan PC, agar komoditas dapat diterima di sana," kata dia.
Ia menjelaskan produk Palm Fatty Acid Oil sebanyak 301 ton dan nilainya sebesar Rp. 1,3 miliar ini digunakan sebagai bahan bakar bio diesel di negara tujuan.
“Ini juga langkah maju yang kita harus apresiasi. Tidak lagi dalam kondisi segar, tapi sudah olahan akhir. Pasti akan berdampak pada nilai tambah yang didapat oleh masyarakat,” kata dia.
Baca juga: Indonesia dorong peningkatan ekspor sarang burung walet ke China
Baca juga: Permintaan pisang dari Malaysia capai ratusan ton setiap minggu