Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Kalbar Florentinus Anum menyatakan pihaknya siap menjembatani kemitraan antara petani durian dan industri yang saling menguntungkan.
"Kita akan hadir sebagai penghubung antara petani durian dan industri seperti durian beku yang akan diekspor ke luar. Dengan demikian, ada nilai tambah petani yang berujung pada kepastian pasar, harga dan kesejahteraan petani," ujarnya di hadapan petani durian dalam kegiatan eksplorasi kualifikasi durian unggul lokal di Balai Karangan, Kalbar, Kamis.
Untuk tahap awal, kata dia, pihaknya akan mendorong penguatan kelembagaan petani durian.
Petani akan dibimbing agar membuat kelompok tani, sebab selama ini kelembagaan tersebut masih minim.
"Nah, petani di sentra durian apakah per dusun atau desa harus ada kelompok tani, sehingga nanti banyak hal secara bersama bisa dilakukan. Kemudian pendampingan dan pemberdayaan dari pemerintah juga bisa masuk," jelas dia.
Lanjut Anum, dengan adanya kelompok tani, maka pelaku usaha yang mengelola durian tidak lagi mengambil dari perantara atau sejenisnya. Pelaku usaha atau petani langsung terhubung, sehingga rantai pasar semakin pendek dan pendapatan petani akan lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya.
"Petani dan industri kita fasilitasi bentuk kemitraan untuk membuat kerja sama. Petani yang sudah memiliki kelompok akan memasok ke perusahaan dan perusahaan menampung. Kedua belah pihak akan dapat untuk bersama, petani ada kepastian pasar dan harga terjamin. Pengusaha stoknya juga pasti dan berkelanjutan," papar dia.
Sejauh ini, kata dia, dari sisi pelaku usaha pengolahan durian, pihaknya sudah melakukan penjajakan. Bahkan, hasilnya perusahaan durian beku di Pontianak menyatakan siap menampung durian dari petani.
"Kita sudah melakukan peninjauan ke perusahaan yang mengelola durian beku. Mereka siap menampung durian sebanyak mungkin. Satu hari mereka hanya mengelola 16 truk. Mereka kekurangan pasokan. Nah itu tinggal kita mitrakan dengan petani dan atur bersama dari dua belah pihak untuk mekanismenya," kata dia.
Terkait kegiatan eksplorasi kualifikasi durian unggul lokal yang digelar pada 22 - 23 Januari 2020 di Kabupaten Sanggau, menurut Anum, juga merupakan sebagai upaya untuk terus menggali potensi dan eksplorasi durian di Kalbar.
"Eksplorasi kualifikasi durian unggul lokal ini untuk mencari durian-durian unggul lokal di sentra-sentra potensial yang saat ini sedang berbuah," kata dia.
Florentinus menjelaskan bahwa eksplorasi kualifikasi durian unggul lokal ini juga sebagai ajang untuk menjaring durian-durian unggulan potensial yang akan ikut berkompetisi dalam kontes durian di tingkat provinsi pada Agustus atau September 2020 mendatang.
"Tentu kegiatan seperti ini tidak di sini saja dan waktu ini saja namun berlanjut. Untuk saat ini dua sentra kita lakukan eksplorasi yakni di Desa Hilir dan Desa Beduai," kata dia.
Distan Kalbar jembatani kemitraan petani durian - industri
Kamis, 23 Januari 2020 20:49 WIB