Jayapura (ANTARA) - General Manager Marketing Operational Region (MOR) VIII Maluku-Papua Herra Indra Wirawan menyebutkan permintaan BBM dan LPG turun karena pandemi corona, namun hal itu tidak dipersoalkan.
"Secara umum permintaan BBM dan lainnya berkurang di masa ini," katanya di Kota Jayapura, Papua, Sabtu.
Namun, kata dia, stok BBM dan LPG untuk di wilayah Pertamina MOR VIII Maluku-Papua tersedia hingga 28 hari ke depan.
"Biasanya hanya untuk 16 hari, tapi untuk saat ini stoknya cukup memadai bisa hingga 28 hari ke depan sehingga warga tidak perlu khawatir," katanya tanpa menyebutkan jumlah ketersediaannya.
Akibat permintaan BBM dan LPG menurun, Herra mengakui bahwa secara ekonomi Pertamina pasti merugi.
"Tapi dalam hal ini, kami tidak bicara soal untung rugi, tapi berpikir dan bertindak lebih luas, bahwa ketersediaan BBM dan LPG, ini sudah kebijakan dari pemerintah pusat bahwa tidak boleh ada kelangkaan," katanya.
Mengenai pendistribusian, Herra mengatakan bahwa tetap berjalan normal bahkan sudah meminta izin kepada petinggi Polri yang mengatur soal kamtibmas.
"Kami sudah minta izin hingga ke Kapolri agar pendistribusian BBM melalui mobil tangki bisa sampai ke pelosok dan wilayah yang terpapar COVID-19 hingga ke pegunungan atau pedalaman," katanya.
Baca juga: Pasca lebaran permintaan BBM di Kalbar turun
Baca juga: Sutarmidji larang masyarakat sembahyang kubur akibat COVID-19
Baca juga: Analis perkirakan lebih 81 ribu kematian akibat COVID-19 di AS
Baca juga: KPU Kalbar tunda empat tahapan Pilkada 2020 akibat COVID-19
Pertamina sebut permintaan BBM turun akibat COVID-19
Minggu, 5 April 2020 10:31 WIB