Bandung (ANTARA) - Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya membenarkan telah terjadi perundungan kepada pelaku kasus candaan alias prank bantuan sembako sampah, Ferdian Paleka di dalam sel tahanan.
"Video viral di dalam tahanan memang benar, itu terjadi karena para tahanan tidak suka terhadap kelompok ini, karena memberikan bantuan berisi sampah," kata Ulung di Bandung, Sabtu.
Sejak Sabtu pagi, beredar di media sosial video yang menampilkan Ferdian bersama rekannya yang hanya mengenakan celana dalam, mengalami perundungan oleh para tahanan.
Baca juga: Warga laporkan youtuber ngeprank bantuan sosial kardus berisi sampah
Ferdian bersama rekannya yang terlibat kasus itu, juga diminta oleh para tahanan untuk masuk kedalam tong sampah. Selain itu, Ferdian yang rambutnya sudah digunduli itu, juga diminta push up dan sit up.
Menurut Ulung, video itu berasal dari salah satu ponsel milik tahanan. Ponsel itu, kata dia, diduga diselundupkan ke dalam sel bersamaan dengan masuknya makanan dari luar.
"Pada saat pandemik ini di Polrestabes tidak menerima kunjungan kecuali makanan. Mungkin (ponsel) diselipkan pada saat pemberian makanan kepada tahanan," ucapnya menduga.
Baca juga: Tekan perundungan dan dorong motivasi belajar siswa
Dengan adanya hal tersebut, dia akan melakukan pemeriksaan kepada para penjaga sel hingga kepada para atasannya untuk diminta pertanggungjawabannya.
Selain itu, kini pihak Polrestabes Bandung juga tidak akan lagi menerima makanan dari luar untuk para tahanan. Sehingga tidak ada lagi yang bisa menyelundupkan barang apapun termasuk ponsel.
"Saat ini kami melakukan pemeriksaan terhadap Ferdian, dia tetap sehat dan tidak ada kekurangan apapun juga. Kita sementara melakukan pemisahan dulu, menunggu situasi aman dulu," kata dia.
Baca juga: Polisi berpedoman pada SPPA tangani kasus perundungan di Pontianak
Baca juga: Penyelesaian " body shaming" didorong di luar jalur pengadilan