Pontianak (ANTARA) - Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kalbar melakukan aksi damai dengan mengajak masyarakat untuk mensukseskan Pilkada Serentak 2020 yang jujur dan berkeadilan.
"Mari kita ikut mensukseskan penyelenggaraan Pilkada Serentak di Kalbar tahun 2020," kata Ketua PKC PMII Kalbar, Mu'ammar Kadafi saat menyampaikan orasinya di Bundaran Tugu Digulis Untan Pontianak, Senin.
Ada tujuh kabupaten yang menyelenggarakan pilkada tahun 2020, yakni Kabupaten Sambas, Bengkayang, Ketapang, Sekadau, Sintang, Melawi, dan Kapuas Hulu.
Dalam kesempatan itu, PMII Kalbar juga menyampaikan penolakannya terhadap kelompok-kelompok ormas pemecah belah persatuan dan kesatuan Indonesia.
Mereka juga mengecam keras segala bentuk aksi terorisme yang mengatasnamakan agama yang dapat merusak kerukunan umat beragama di Indonesia.
"Kami juga mengutuk keras aksi biadab yang dilakukan oleh kelompok jaringan MIT (Mujahidin Indonesia Timur) di Desa Lembantongoa, Sigi, Sulawesi Tengah, yang telah menewaskan empat orang dalam satu keluarga.
Mereka mengajak berbagai komponen masyarakat dari tingkat pendidikan sekolah, kampus hingga lembaga pemerintah menyatakan perang melawan musuh bersama yaitu radikalisme, terorisme, intoleransi, ormas faham radikal melalui aksi kebangsaan.
Apalagi menurut Mu'ammar Kadafi dengan dilaksanakannya pesta demokrasi Pilkada Serentak tahun 2020 yang akan dihelat tanggal 9 Desember 2020, ini menjadi momentum bagi mereka (kelompok-kelompok radikal) dalam menggencarkan aksinya.
Dalam aksi tersebut, Satpol-PP Kota Pontianak dan Polsek Pontianak Selatan melakukan pembubaran karena menilai aksi tersebut melanggar protokol kesehatan, yaitu ada kerumunan dengan jumlah puluhan mahasiswa.
Namun setelah terjadi kesepakatan, Satpol-PP dan aparat terkait hanya memperbolehkan aksi tersebut digelar selama satu jam. Tindakan Satpol-PP Kota Pontianak tersebut bertujuan untuk menekan angka penyebaran COVID-19 di kota itu.