Pontianak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, mengintensifkan kegiatan patroli untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan.
"Sejak beberapa pekan terakhir, kita sudah mengintensifkan tim untuk melakukan patroli di lapangan sebagai upaya pencegahan karhutla," kata Kepala BPBD Kabupaten Kubu Raya Mokhtar di Sungai Raya, Selasa.
Dia mengatakan bahwa titik panas indikasi awal kebakaran terpantau di beberapa bagian Kubu Raya, namun tidak sampai menimbulkan kebakaran lahan dalam skala besar.
Di wilayah Kubu Raya, ia mengatakan, titik panas terpantau di Kecamatan Kubu (1), Kecamatan Rasau Jaya (2), dan Kecamatan Sungai Kakap (2).
Titik-titik panas yang terpantau, menurut dia, kebanyakan berasal dari kegiatan pembakaran sampah yang dilakukan oleh warga, bukan dari pembukaan lahan dengan cara membakar.
"Alhamdulillah, sampai saat ini masyarakat masih mengikuti anjuran pemerintah dalam membuka lahan pertanian baru," katanya.
Sementara itu, Sub Koordinator Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak Sutikno mengatakan bahwa pada Senin (15/2) ada delapan titik panas di Kalimantan Barat, yakni lima di Kubu Raya, dua di Ketapang, dan satu di Pontianak.
Ia mengingatkan bahwa wilayah Ketapang, Kayong Utara, Kubu Raya, Pontianak, Mempawah, Bengkayang, Singkawang, dan Sambas masih menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan karena hingga akhir Februari 2021 curah hujan diprakirakan masih rendah.
"Kabupaten Landak, Sanggau, Sekadau, Sintang, dan Kapuas Hulu juga harus mewaspadai potensi terjadinya karhutla mengingat potensi hujan masih minim hingga akhir Februari," katanya.
BPBD Kubu Raya intensifkan patroli cegah kebakaran hutan-lahan
Selasa, 16 Februari 2021 17:13 WIB