Pontianak (ANTARA) - Sejumlah nakhoda kapal motor (KM) angkutan sungai mulai mengeluhkan jarak pandang yang sangat pendek karena semakin tebalnya jarak pandang dampak kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah di Kalbar dalam dua pekan terakhir.
"Hari ini jarak pandang di pagi hari sangat pendek sekali, yakni sekitar 20 meter saja, karena tebalnya kabut asap dampak Karhutla," kata Usman salah seorang nakhoda KM yang melayani angkutan barang dan orang di alur Sungai Kapuas, Senin.
Baca juga: Wali Kota Pontianak imbau warga kurangi aktivitas di luar rumah
Dia menjelaskan, kabut asap cukup tebal dia rasakan sekitar pukul 02.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB sehingga sangat membahayakan transportasi di sungai.
"Kabut asap tebal mulai dirasakan dalam tiga hari terakhir dampak semakin banyaknya kebakaran hutan dan lahan, sehingga sangat mengganggu jarak pandang kami," ungkapnya.
Dampak semakin tebalnya kabut asap itu, sehingga dia dan rekan sesama nakhoda terpaksa membawa KM dengan pelan guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti tabrakan atau lainnya.
"Bahkan kami harus berhenti atau menambat KM karena jarak pandang yang sangat pendek, yakni di bawah 10 meter, hal itu dilakukan guna mencegah tabrakan," katanya.
Dalam kesempatan itu, Usman berharap segera turun hujan, karena dampak tidak hujan telah menyebabkan Karhutla yang memicu kabut asap sehingga selain tidak baik bagi kesehatan juga mengganggu aktivitas transportasi sungai dan lainnya.
Baca juga: Terpantau 325 titik panas di Kalbar
Hal senada juga diakui oleh Heri yang juga salah seorang nakhoda KM angkutan sungai dari Pontianak tujuan hulu Sungai Kapuas dan sebaliknya. "Kabut asap sejak beberapa hari ini sangat mengganggu transportasi air, karena jarak pandang yang sangat pendek," ujarnya.
Dia juga berharap, Kalbar umumnya diguyur hujan sehingga lahan gambut tidak mudah terbakar lagi dan bencana kabut asap segera berakhir.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Mempawah, Kalimantan Barat menyebutkan terpantau sebanyak 176 titik panas atau hot spot di Provinsi Kalbar pada hari ini, Senin (1/3), yang tersebar di tujuh kabupaten/kota, tertinggi di Kabupaten Kubu Raya sebanyak 103 titik panas, kemudian Mempawah 47 titik panas, Ketapang tujuh titik panas, Kota Pontianak enam titik panas, Kabupaten Sambas enam titik panas, Kayong Utara empat titik panas, Bengkayang dan Melawi masing-masing satu titik panas.
Baca juga: Pemprov Kalbar tetapkan status siaga darurat karhutla
Baca juga: Pemkot Pontianak tetapkan status siaga Karhutla
Baca juga: Siap-siap kabut asap, sebanyak 6.382 'hotspot' terdeteksi di Kalbar
Baca juga: Pemkab Kapuas Hulu bentuk komando siaga darurat penanganan kabut asap