Pontianak (ANTARA) - Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono menargetkan sebanyak 450 ribu dari 670 ribuan penduduk kota itu divaksinasi untuk menekan kasus penularan COVID-19.
"Vaksin sebagai upaya meningkatkan antibodi dari COVID-19. Dari pengalamannya yang telah menjalani vaksinasi dan penyintas COVID-19, dirinya merasakan gejala yang lebih ringan. Sedangkan pengalaman mereka yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan belum divaksin, gejala yang dirasakan lebih berat dan parah," kata Edi Rusdi Kamtono saat membuka vaksinasi massal yang digelar Barisan Pemuda Melayu Kalbar di Pontianak, Rabu.
Data Dinas Kesehatan Kota Pontianak, capaian vaksin di kota itu baru sekitar seratus ribuan lebih.
Dia menjelaskan semua pihak percaya COVID-19 ini benar adanya. "Sanak saudara, kerabat kita saat ini tidak sedikit yang sedang berjuang melawan COVID-19 di rumah sakit karena dirawat," ujarnya.
Namun tidak dipungkiri jumlah mereka yang sembuh juga banyak. Mereka yang imunitas tubuhnya tinggi, umumnya hari kesepuluh sudah pulih, katanya.
Untuk itu, ia menekankan, meskipun sudah divaksinasi, bukan berarti protokol kesehatan diabaikan, dan protokol kesehatan menjadi kunci utama mencegah tertularnya COVID-19.
Dalam kesempatan itu, dia mengimbau kepada masyarakat yang masih memiliki orang tua untuk mengajak orang tuanya mengikuti vaksinasi COVID-19.
"Adik-adik, kalau ada orang tuanya yang belum vaksin mari diajak vaksin. Saya harap yang masih punya orang tua, diajak vaksin," ujarnya.
Memang diakuinya saat ini ada keterbatasan vaksin karena pihaknya tergantung pasokan dari pemerintah pusat. Sementara Indonesia juga tergantung dari pasokan impor vaksin.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat, agar selalu menggunakan masker, kemudian ketika sedang makan bersama jangan sembari ngobrol, dan jangan lupa cuci tangan dan mandi sepulang dari beraktivitas serta hindari kerumunan.