Pontianak (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Barat berharap cabang olahraga (cabor) unggulan dari provinsi itu bisa mendulang atau meraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.
"Ada beberapa cabor yang kami harapkan bisa meraih medali emas di PON XX Papua, tetapi memang harus tetap dibarengi dengan perjuangan teman-teman atlet dari Kalbar," kata Sekretaris KONI Kalbar, Erwin Anwar di Pontianak, Kamis.
Dia menjelaskan, pihaknya cukup berhati-hati dalam memetakan cabang olahraga yang diharapkan bisa meraih medali emas PON XX Papua.
"Tidak menetapkan target, karena realitanya banyak tantangan dan kendala yang dialami selama proses program pemusatan latihan daerah, dan hal ini juga dialami oleh seluruh provinsi di tanah air, salah satunya masalah dan tantangannya itu, yakni pandemi COVID-19," ujarnya.
Dia menambahkan, cabang olahraga yang diharapkan bisa meraih medali emas, yang pertama ialah dari cabor bela diri, yakni tarung derajat.
"Tarung Derajat diharapkan meraih medali emas, kemudian karate meskipun hanya satu atlet, dan cabor wushu," katanya.
Kemudian, cabor Anggar, dia menilai yang sekalibernya sama dengan Mery Ananda (atlet Anggar Kalbar) terdapat tiga atlet nasional, meskipun begitu pihaknya juga berharap anggar bisa meraih medali emas.
Untuk cabor anggar, menurut dia masih terus berjuang. "Tetapi tiga atlet nasional itu, dulunya sudah sering dikalahkan Verdiana (sekarang pelatih Anggar Kalbar), jadi saya minta Verdiana melatih Mery agar seperti pelatihnya (Verdiana)," ujarnya.
Sekarang, menurut dia, secara faktual yang diharapkan, pihaknya belum berani sebut itu target, karena sesulit apapun target itu harus didapat, hanya sekarang ini musuh utama yang tidak nampak (COVID-19).
Kemudian, dari cabor terukur, Erwin berharap terjun payung dan jalan cepat juga bisa meraih medali emas.
"Dari laporan yang KONI terima, hasil latihan yang dilaksanakan oleh atlet terjun payung tingkat akurasinya baik, baik itu dari nomor perorangan dan beregu," katanya.
Kemudian cabor panjat tebing, juga diharapkan menghasilkan emas meskipun diakui musuh yang juga harus dihadapi ialah COVID-19, apalagi beberapa aturan dikeluarkan Panitia menyangkut testing COVID-19, yakni saat sebelum memulai pertandingan yang ini bisa berdampak terhadap peluang meraih medali tersebut.