Kapuas Hulu (ANTARA) - Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Kalimantan Barat mengimbau agar seluruh masyarakat Kapuas Hulu waspada banjir, mengingat sungai Kapuas saat ini kembali meluap dan sejumlah dataran rendah di wilayah Kecamatan Putussibau Utara dan Selatan sudah terendam banjir.
“Intensitas curah hujan tinggi, sungai Kapuas kembali meluap, untuk daerah pesisir sudah terendam, kami minta warga waspada banjir,” kata Kepala BPBD Kapuas Hulu Gunawan, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Senin.
Disampikan Gunawan, debit sungai Kapuas tertahan di daerah hilir karena di lima kecamatan sampai saat ini debit air masih berkisar dua hingga tiga meter, di tambah lagi di Kabupaten Sintang, Melawi, Sekadau dan Sanggau masih banjir. Hal tersebut mengakibatkan luapan sungai Kapuas meluas di beberapa dataran rendah khususnya di daerah perhuluan sungai Kapuas.
“Air Kapuas tertahan di daerah hilir, sehingga dengan intensitas hujan tinggi sungai Kapuas kembali meluap,” jelas Gunawan.
Disebutkan Gunawan, untuk saat ini berdasarkan laporan sementara yang diterima BPBD Kapuas Hulu ada lima kecamatan di pesisir sungai Kapuas yang sudah terendam banjir yaitu Kecamatan Silat Hilir, Selimbau, Semitau, Batang Lupar dan Kecamatan Jongkong.
Dari lima kecamatan tersebut berdasarkan data sementara ketinggian air dua hingga tiga meter dari permukaan tanah, mengakibatkan 1.084 rumah warga terendam banjir dengan 8.652 jiwa terdampak.
“Itu baru data sementara, karena banjir di lima kecamatan itu terjadi sejak Kamis (4/11), warga terdampak banjir sudah pasti bertambah, namun untuk data valid kami masih menunggu hasil tim dari lapangan,” jelas Gunawan.
Sementara itu, pantauan ANTARA, di lapangan luapan sungai Kapuas sudah merendam Desa Tanjung Jati dan Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir Kecamatan Putussibau Selatan dengan ketinggian air rata-rata 30-50 centimeter dari permukaan tanah.
Sedangkan di Kecamatan Putussibau Utara sudah merendam daerah Tanjung Lasa dan daerah Mendalam, karena aliran sungai Sibau dan sungai Mendalam juga meluap.
Sejumlah warga di daerah tersebut sudah mengungsikan kendaraan, baik roda dua mau pun roda empat ke dataran yang cukup tinggi.
“Kami masih trauma dengan kondisi banjir besar beberapa bulan lalu, apalagi di daerah hilir dari Jongkong hingga Silat Hilir juga sudah banjir dan Kabupaten Sintang juga belum surut-surut, kami khawatir banjir besar terjadi,” kata Leman salah satu warga Kedamin Hilir.
Leman dan sejumlah warga lainnya berharap, agar ada langkah khusus yang dilakukan pemerintah mengingat banjir yang terjadi sejak Tahun 2020 lalu hingga saat ini, sudah bukanlah sesuatu yang biasa.
“Perlu ada kajian dari pemerintah penyebab banjir di wilayah Kapuas Hulu, kami masyarakat awam menganggap banjir yang terjadi ini di sebabkan banyaknya kegiatan pengerusakan alam seperti tambang ilegal dan pembalakan liar di hutan wilayah Kapuas Hulu,” kata Leman.
Sungai Kapuas kembali meluap warga Kapuas Hulu diimbau waspada banjir
Senin, 8 November 2021 20:40 WIB