Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kota Pontianak di Kalimantan Barat membongkar tujuh ruko (rumah toko) yang terkena dampak pembangunan waterfront di kawasan Pasar Kapuas Indah hingga Pelabuhan Senghie, kata Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.
"Pembongkaran bagian belakang ruko tersebut dilakukan secara bertahap. Untuk pembangunan waterfront tersebut, setidaknya 15 meter dari tepian Sungai Kapuas harus terbebas dari bangunan," kata Edi Rusdi Kamtono saat meninjau pembongkaran ruko tersebut di Pontianak, Senin.
Baca juga: Pembangunan Waterfront wajah baru pinggir Sungai Kapuas Pontianak
Dia menjelaskan, ruko-ruko di Jalan Sultan Muhammad yang berada di tepian Sungai Kapuas memang harus dimundurkan untuk mendukung pembangunan waterfront di kawasan tersebut. Ruko-ruko ini nantinya akan diperindah dan dirapikan sehingga memberikan nilai tambah terhadap estetika keindahan Kota Pontianak.
"Saya ingin desain yang instagramable (sesuatu yang layak untuk diunggah ke platform Instagram) bernuansa kearifan lokal," ujarnya.
Baca juga: Pembangunan Waterfront Kapuas Indah-Senghie dilanjutkan
Keinginannya untuk menata kawasan itu supaya daerah perdagangan tersebut tidak terkesan kumuh, namun terlihat rapi dan indah sebagai wajah Kota Pontianak, apalagi letaknya yang strategis berada di tepian Sungai Kapuas yang juga sungai terpanjang di Indonesia itu.
"Jika ruko-ruko tersebut difungsikan untuk menghadap waterfront maka akan lebih bagus secara estetika," ungkapnya.
Baca juga: Ratusan sukarelawan pungut dan pilah sampah di Waterfront Kota Pontianak
Ia berharap pembangunan waterfront mulai dari Kapuas Indah hingga Pelabuhan Senghie ini bisa segera rampung sehingga cepat difungsikan dan dinikmati oleh masyarakat, apalagi kawasan itu sudah puluhan tahun tidak mendapat sentuhan penataan. Dengan konsep pembangunan kota baru ini dinilainya akan berdampak pada perekonomian warga sekitar.
"Adanya waterfront itu nantinya bakal memberikan dampak bagi perekonomian warga," ujarnya.
Baca juga: Masyarakat banjar serasan sangat antusias sambut pembangunan "waterfront"
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pontianak Firayanta menerangkan, pihaknya melakukan pembebasan lahan tepian Sungai Kapuas selebar 15 meter secara bertahap, dan untuk perkembangan pembangunan waterfront sepanjang sekitar 900 meter ini sudah mencapai 60 persen.
"Kita perkirakan pada akhir tahun 2022 waterfront ini rampung dan sudah bisa difungsikan atau semakin cepat semakin baik," katanya.
Baca juga: Pemkot Pontianak bongkar ruko masuk garis sepadan Sungai Kapuas
Tujuh ruko terdampak pembangunan waterfront Kota Pontianak dibongkar
Selasa, 21 Desember 2021 0:09 WIB