Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah tengah berencana untuk mempercepat pemberian vaksin booster atau dosis ketiga pada masyarakat pada awal tahun 2022.
“Pemerintah sudah merencanakan untuk memulai vaksinasi tambahan dosis ketiga ini dipercepat di awal tahun 2022,” kata Nadia dalam Dialog Produktif Selasa Utama bertajuk “Mulai Tahun Baru Dengan Kebiasaan Baru” yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Nadia menuturkan, alasan pemerintah saat ini sedang mempertimbangan pemberian vaksin booster dipercepat pada awal tahun 2022 adalah karena adanya tingkat penularan yang sangat cepat dari Omicron dan telah ditemukannya transmisi lokal dari varian baru COVID-19 tersebut.
Pemberian vaksin dosis ketiga itu direncanakan akan diberikan melalui dua skema yang berbeda, yakni melalui skema mandiri dan skema yang dibiayai oleh pemerintah.
Menurut Nadia, pada skema mandiri masyarakat dapat mengakses vaksin tersebut secara mandiri. Sedangkan pada skema yang ditanggung pemerintah, pemberian vaksin akan diberikan dari pemerintah kepada orang-orang yang masuk ke dalam kelompok rentan seperti penduduk lanjut usia (lansia).
“Rencana untuk pemberian booster ini juga sudah kita rencanakan. Mengingat risiko dari pada adanya varian baru dan juga kita tahu bahwa adanya penurunan efikasi dari vaksin,” kata dia.
Selain pemberian vaksin booster, Nadia mengatakan bila pihaknya juga menargetkan sebanyak 208.265.720 juta penduduk Indonesia akan selesai divaksinasi COVID-19 pada bulan Maret tahun 2022.
Termasuk pada vaksinasi yang diberikan pada anak 6-11 tahun. Diperkirakan hal tersebut dapat selesai pada bulan Juni tahun 2022.
Terakhir, dia mengimbau pada semua pihak yang belum divaksinasi untuk segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat guna mendapatkan vaksin COVID-19 atau menyempurnakan dosis vaksin yang sudah didapatkan.
Diharapkan pula semua pihak tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk terhindar dari penularan berbagai varian hasil dari mutasi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 itu.
“Tepat disiplin protokol kesehatan, jangan pernah lengah dan ingat pandemi belum selesai. Kita ingin di tahun 2022 dengan semangat baru dan tentunya dengan situasi baru yang bisa keluar dari situasi pandemi COVID-19 ini,” tegas dia.