Pontianak (ANTARA) - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kalbar Indra Rustandi berharap harga sawit di daerahnya bisa lebih tinggi dan stabil.
"Berbicara masalah harga tanda buah segara atau TBS sawit kita masih ketinggalan dari daerah lain yang harganya mencapai Rp4.500 per kilogram. Sedangkan kita masih berputar di Rp3.600 per kilogram. Harapannya harga saat ini lebih tinggi," ujarnya di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan pada Februari 2022 harga TBS sawit di Kalbar sekitar Rp3.400 per kilogram. Kemudian Maret naik Rp400 per kilogram.
"Perhitungan perusahaan besar swasta di sekitar Kalbar ini itu dihitung dua bulan belakangan, operasional PKS dan operasional lainnya itu dua bulan ke belakang berarti bulan satu. Pada Januari harga sawit di Sumatera naik, kalau di Kalbar harga CPO diperkirakan berapa. Kalau harga CPO nya tinggi di Januari lalu kita juga akan tinggi," katanya.
Lebih lanjut ,dia mengatakan kebetulan CPO Januari di Kalbar mengalami penurunan dan sekarang untungnya naik sedikit.
"Ini untuk petani sawit merupakan anugerah dan baru kali ini dari mulai tanam sawit. Kami baru kali ini naik sampai Rp3.600. Jadi sangat syukur Alhamdulillah. Namun mohon dicatat pupuk sekarang mahal," jelas dia.
Ia terus mengharapkan harga sawit sekarang bertahan di harga bagus karena dari dasar pengenaan pajak Apkasindo sudah ada salah satu negara yang membuat CPO Indonesia jadi terlibat.
"Untuk itu negara tersebut memberlakukan pajak yaitu rendahnya pajak terhadap CPO. Jadi mudah-mudahan semakin baik. Kalau harga naik tantangan di mana pencurian buah sawit semakin tinggi karena satu TBS sawit kelapa saja bisa dijual Rp35.000 atau lebih " katanya.
Apkesindo harap harga sawit di Kalimantan Barat lebih tinggi dan stabil
Selasa, 22 Maret 2022 16:16 WIB