Kayong Utara (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara, Maluru Nursalam mengatakan banjir yang melanda lahan pertanian di Dusun Sidorejo Desa Sedahan Jaya belum menimbulkan dampak yang begitu besar terhadap hasil pertanian masyarakat.
“Sebenarnya dampaknya (hasil pertanian) belum nampak, kalau sampai satu minggu terendam mungkin baru kelihatan dampaknya,” kata dia ditemui di ruang kerjanya, (13/10).
Kondisi banjir yang terjadi di daerah Sedahan jaya ini disebabkan, daerah tersebut berada di daerah dataran rendah, dengan dikelilingi daerah perbukitan. Sehingga itensitas hujan yang tinggi menyebabkan daerah tersebut terendam air dengan cepat.
“Karena kondisi daerah ini berada di daerah cekungan, sedangkan daerah kita ini dikelilingi perbukitan,” ungkap Maluru Nursalam.
Untuk mengantisipasi genangan air terlalu lama merendam permukiman warga dan lahan pertanian, maka pembuatan saluran baru menjadi skala prioritas yang dilakukan dalam waktu dekat ini.
“Kami akan berkoordinasi dengan dinas PU untuk membangun Sodetan, sehingga air lebih mudah keluar, dan tidak menimbulkan genangan,” tuturnya.
Selain itu, diakui Malurung, pihaknya akan mencoba melakukan koordinasi ke pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat, untuk membantu pendanaan penanganan banjir yang hampir setiap tahun terjadi di Dusun Sidorejo ini.
“Memang perlu dukungan dana yang cukup. kita juga melakukan koordinasi semaksimal mungkin ke pemerintah provinsi dan pusat untuk dukungan, baik bibit, benih dan lain sebagainya sehingga ada pembangunan dalam waktu yang singkat,” terangnya.
Banjir di Sidorejo tidak berdampak besar bagi pertanian
Kamis, 13 Oktober 2022 16:37 WIB