Ketapang (ANTARA) - Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) sangatlah strategis sebagai fasilitator perkembangan seni budaya melayu di ketapang, kata Wakil Bupati (Wabup) Ketapang, H Farhan saat pembukaan pagelaran adat budaya Melayu di Lapangan Sepakat Ketapang, Sabtu.
"Mengingat pada akhir-akhir ini hampir dilupakan oleh masyarakat. Terutama para generasi muda yang lebih cenderung kepada seni budaya luar yang lebih modern dan energik," jelas Wabup.
Farhan menegaskan, kita adalah bangsa yang besar dengan mengedepankan adat dan budaya majemuk yang menghargai warisan budaya dari para leluhur kita. Kemajemukan merupakan berkah dan rahmat dari tuhan yang maha kuasa.
"Maka dari itu keberagaman, adat dan budaya sebagai kekuatan yang harus kita bina dan pelihara. Jangan sampai terkikis oleh perkembangan zaman," ujarnya.
Ia berpesan agar upaya pelestarian adat dan budaya harus dilakukan. Terutama saat ini dengan cara yang tepat, cerdas dan inovatif.
Menurutnya budaya kita adalah budaya yang terbuka. Nilai luhur adat dan budaya bangsa kita harus diwariskan kepada anak cucu kita sebagai sumber jati diri bangsa.
"Namun kita juga perlu membekali generasi muda kita dengan hal-hal yang diperlukan untuk hidup bersaing serta survive dalam dunia yang terus berkembang," ujar Wabup.
Pagelaran adat budaya Melayu yang dibuka Wabup ini merupakan satu di antara rangkaian acara dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H / 2022 M oleh Dewan Pengurus Daerah MABM Ketapang. Pada acara ini juga, dihari yang sama diselenggarakan malam hiburan rakyat di Lapangan Sepakat tersebut.
Selain itu ada juga kegiatan karnaval mobil hias diikuti seratus ebih mobil. Kemudian penampilan dream band para remaja, penampilan silat, syair gulung. Serta sunatan massal terhadap lebih kurang 300 anak dan berbagai acara lainnya. Tema yang diusung "Kita Tegakkan Syari'at MABM Berbagi Tuah".
Ketua MABM Ketapang, Rustami mengatakan kegiatan tersebut tentunya dengan harapan yang tinggi. Serta hendaknya menjadi momentum akan kemajuan adat budaya pada umumnya khususnya adat budaya Melayu.
"Para pounding father, pendiri bangsa mengatakan kebudayaan Indonesia merupakan puncak dari kebudayaan daerah. Maka pada hari ini adalah kewajiban kita bersama untuk merawat dan mengembangkannya," tegas Rustami.
Rustami menambahkan, pada kegiatan ini juga ada mengarak hasta gune (mobil pembawa hiasan makanan-red) yang berisikan bunga telor sebanyak 1444 butir. Ini yang merupakan perlambangan dan pengharapan bahwa anak melayu sebagai generasi penerus berguna bagi agamanya.
"Kemudian berguna bagi bangsa negaranya, bagi orang tuanya dan bagi lingkungannya. Serta berguna bagi keluarganya, bagi keturunannya, lingkungan kerjanya dan berguna bagi organisasinya. Selain itu hasta gune mengartikan bahwa generasi muda melayu menyebar kedelapan penjuru mata angin, menyebarkan kebaikan," tutur Rustami.
Rustami melanjutkan, pada acara ini juga untuk memperingati hari lahir Nabi Besar Muhamad SAW. Menurutnya, dengan bersama-sama membaca doa arwah rasul dan doa selamat. Itu menunjukkan petuah orang tua kita bahwa adat bersendi syarak, syarak bersendikan kitabullah.
"Dengan momentum peringatan Maulid Nabi ini, mari kita jalin ukhuwah Islamiyyah dan
menjadikan ketaqwaan kita sempurna. Sehingga kita selalu hidup berdampingan antar sesama yang penuh dengan kebaikan dan keberkahan," ucap Rustami.