Banjarmasin (ANTARA) -
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada musim tanam tahun ini memprogramkan penanaman benih padi lokal unggul.
"Kami harap dengan program tanam padi lokal unggul ini bisa panen setahun 2 kali," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Banjarmasin M Makhmud di Banjarmasin, Selasa (3/1).
Makhmud mengatakan, penanaman padi lokal unggul ini harus dicoba oleh para petani, sehingga panen bisa lebih cepat dari biasanya.
"Kalau padi lokal biasa kan setahun sekali panennya, kalau yang unggul ini bisa satu tahun 2 kali," ujarnya.
Menurut dia, para petani Banjarmasin memang belum terbiasa menanam padi lokal unggul, sehingga pihaknya akan menurunkan penyuluh pertanian untuk suksesnya program itu.
"Setidaknya kita coba di lahan pertanian milik Pemkot Banjarmasin sekitar 5 hektare," katanya.
Pasalnya, kata dia, pada musim tanam tahun lalu, padi lokal diserang hama tungro atau hama yang membuat tanaman padi jadi kerdil.
"Hampir bisa dikatakan banyak yang gagal panen, akhirnya beras lokal tidak melimpah, sehingga di pasaran menjadi tinggi harganya, bahkan mencapai Rp20 ribu per liter untuk beras jenis unus," kata Makhmud.
Dia mengakui, lahan pertanian di Kota Banjarmasin sangat terbatas, yakni tinggal 2.089 hektare.
Oleh karena itu, kata dia, pemenuhan kebutuhan beras bagi warga Kota Banjarmasin sebagian besarnya dari daerah tetangga, yakni Kabupaten Banjar dan Kabupaten Barito Kuala.