Pontianak (ANTARA) - Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Kalimantan Barat Didik Haryadi menyebutkan peringatan Hari Gizi Nasional menjadi momentum Kalimantan Barat dalam upaya menurunkan angka stunting atau gagal tumbuh pada anak.
“Apalagi hasil survei Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka stunting Kalbar sudah turun dua persen. Ini artinya upaya mengejar target 17 persen angka stunting di Kalbar pada 2024 mendatang pun ditatap optimis oleh semua pihak,” kata Didik Haryadi di Pontianak, Rabu.
Didik mengatakan, dari informasi yang ia dapat yaitu SSGI tahun 2022 sudah dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Dan, hasilnya Kalbar turun dua persen. Dari yang semula 29,8 persen kini menjadi 27,8 persen.
“Apa yang diraih ini merupakan kerja keras dari semua pihak dan dipandangnya sudah maksimal. Sebab dari data yang ia lihat dalam penanganan stunting di beberapa negara, kurun waktu setahun paling mampu menurunkan stunting dua sampai tiga persen,” kata Didik.
Didik menambahkan, dalam penurunan stunting, menurut saya Kalbar sudah melakukan hal yang luar biasa.
Ketua Persagi Kalbar itu berharap, mudah-mudahan target 17 persen angka stunting yang ditargetkan Kalbar bisa tercapai di 2024 mendatang. Menurutnya, Dewan Pimpinan Daerah Persagi Kalbar sudah menyampaikan langkah dan cara buat menurunkan stunting.
“Ada dua sasaran fokus nya. Yaitu ibu hamil, Calon Pengantin (catin) dan anak jangan sampai lahir di bawah 2,5 kilogram. Kemudian temuan stunting meningkat ketika anak memasuki umur satu tahun ke atas. Makanya kita harus fokus disini," ujarnya.
Didik menambahkan, intervensi tidak langsung juga dilakukan. Yaitu dengan cara memberikan edukasi dan pemahaman tentang pencegahan stunting, dengan mengkonsumsi protein hewani. Ini sudah dilakukan oleh pengurus Persagi di Kabupaten dan Kota di Kalbar.
“Apalagi untuk sumber protein, wilayah Kalbar kaya. Utamanya untuk jenis ikan dan ayam,” ujarnya.