Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menganggarkan Rp100 miliar pada tahun 2023 ini untuk perbaikan sejumlah jalan utama yang menjadi tanggung jawab Pemprov Kalbar.
"Karena masih banyak yang harus dibenahi, dan untuk tahun ini yang paling besar itu Ketapang, Sintang, dan Kayong yang sekitar kurang lebih Rp100 miliar. Arah ke Kakap juga harus kita lebarkan," kata Sutarmidji di Pontianak, Jumat.
Kemudian, Sutarmidji juga tahun ini akan menyelesaikan jalan dari Parit Penjara sampai ke PAL 5, tetapi dengan catatan pemda harus selesaikan kios-kios yang di pinggir jalan itu.
"Kemudian, jalan yang masih panjang seperti Tumbang Titi, Tanjung Merah itu tidak mungkin selesai dalam satu tahun, karena ada yang 70 km, itu memerlukan Rp450 miliar," tuturnya.
Terkait pembenahan jalan di Kalbar, Sutarmidji menargetkan jalan provinsi dalam kondisi mantap dengan capaian 80 persen di tahun 2023.
"Pada perayaan HUT ke-66 Pemprov Kalbar, saya berharap di akhir masa jabatan saya dengan Pak Ria Norsan dapat menyelesaikan capaian-capaian kerja kami. Salah satunya yaitu jalan provinsi, Insya Allah bisa berkisar 80 persen dalam kondisi mantap di tahun 2023 ini," katanya.
Ia menjelaskan, ketika ia menjadi Gubernur Kalbar, dari total 1.530 jalan provinsi, capaian jalan dalam kondisi mantap baru 49 persen.
"Artinya kita dalam waktu 5 tahun ini bisa menyelesaikan atau menjadikan jalan provinsi dalam kondisi mantap berkisar 30 persen, itu 400 km," tuturnya.
Kemudian, ia mengatakan, masih ada sekitar 300 km jalan yang masih tidak layak karena terkendala anggaran yang tidak memadai.
"Kita tidak hanya membenahi jalan saja, tetapi juga membenahi infrastruktur pelayanan pemerintah, pendidikan dan sebagainya," katanya.
Menurutnya, jalan sangat penting untuk dibenahi agar membawa dampak baik untuk daerah sehingga dapat menjaga inflasi dan jalur distribusi bahan pokok juga lancar.
Terutama jalan yang merupakan daerah yang masuk perhitungan inflasi, seperti Pontianak, Singkawang, Sintang dan ditambah lagi tahun ini Kayong dan Ketapang juga sudah termasuk.
"Seperti jalan Rasau, itu harus bagus karena di situ ada penyeberangan kapal ferry untuk ke Kayong. Kemudian Kayong ke Sukadana itu harus kita benahi juga, karena tahun ini Kayong dan Ketapang akan masuk daerah perhitungan inflasi," kata Sutarmidji.