Pontianak (ANTARA) - Dinas Perindustrian Perdagangan (Perindag) dan ESDM Kalimantan Barat melakukan operasi pasar secara rutin setiap Senin dan Selasa, dan difokuskan pada wilayah yang dikhawatirkan akan terjadi inflasi pada Ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Kami sudah menggelar operasi pasar di Kota Singkawang di dua pasar, kemudian Pontianak empat pasar, Kabupaten Sintang dua pasar dan akan merambah ke wilayah lain," kata Kepala Dinas Perindag dan ESDM Kalbar Syarif Kamaruzzaman di Pontianak, Senin.
Ia mengatakan, katakan operasi pasar yang sudah digelar seminggu sebelum bulan puasa, beras yang telah di digelontorkan untuk masyarakat Kalbar mencapai 100 ton lebih.
"Kami memulai operasi pasar dari sebelum puasa, jadi beras yang sudah diedarkan mencapai 100 ton lebih," katanya.
Menurutnya selain menekan angka inflasi, operasi pasar ini juga bertujuan agar masyarakat mendapat beras dengan kualitas baik namun dengan harga yang murah dan terjangkau agar dapat memenuhi zakat fitrah dan konsumsi sehari–hari.
"Untuk beras sendiri kami subsidi Rp2.000 dan beras baru yang kami ambil ini datangnya dari para petani dan langsung kami salurkan dalam operasi pasar," katanya.
Mantan Plt Sekda Sambas ini menambahkan harga jual beras di bawah harga eceran tertinggi di pasaran, yang tentu diharapkan menjadi daya tarik masyarakat untuk membeli beras pilihan pemerintah, karenanya operasi pasar ini ditargetkan terus berlanjut.
"Program ini merupakan program pemerintah provinsi, dan kami akan terus melakukannya meski sekarang kondisi sudah stabil namun program tetap kami jalankan," tuturnya.