Sekadau (ANTARA) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Barat bersama Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalbar berkolaborasi bersama melakukan pemetaan dan evaluasi permasalahan stunting yang terjadi di Kabupaten Sekadau. Hal itu dinilai sebagai salah satu langkah strategis yang dilaksanakan yakni evaluasi sebagai upaya mengejar target percepatan penurunan stunting terus digencarkan
"Kegiatan evaluasi yang dilakukan tersebut bertujuan untuk menilai ketepatan konvergensi dan progres implementasi kebijakan penurunan stunting, lalu akuntabilitas keuangan dan kinerja, serta keselarasan berbagai program percepatan penurunan stunting di Sekadau dengan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)," kata Pengendali Teknis Perwakilan BPKP Kalbar Rudy di Sekadau, Selasa.
Rudy mengatakan, pemetaan dan evaluasi yang di lakukan itu bukan untuk kepentingan BKKBN semata, akan tapi untuk kepentingan negara dan generasi ke depan, "stunting ini yang perlu kita cegah dan tangani bersama,” imbuhnya.
Rudy menambahkan agenda evaluasi itu juga bertujuan menganalisa efektivitas berbagai program dalam upaya percepatan penurunan stunting. Kemudian menganalisa hambatan agar BPKP Kalbar dapat memberikan rekomendasi atas permasalahan yang ditemukan sehingga upaya percepatan penurunan stunting akan semakin maksimal.
“Kita berharap dengan upaya maksimal kita bersama maka target penurunan stunting 2024 bisa dicapai dengan maksimal,” katanya.
Sementara itu ditempat yang sama Widyaiswara Ahli Madya BKKBN Kalbar, Pranowo Adi mengungkapkan evaluasi percepatan penurunan stunting tersebut dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia untuk di Provinsi Kalbar salah satunya digelar di Kabupaten Sekadau.
Dalam evaluasi tersebut menurutnya Perwakilan BKKBN Kalbar berkolaborasi bersama BPKP Kalbar dengan tujuan utama yakni mencapai target percepatan penurunan stunting secara nasional pada 2024 mendatang.
“Kami harapkan dengan upaya ini bisa semakin maksimal untuk mengejar target percepatan penurunan stunting,” ungkap Pranowo.
Pranowo menyebut evaluasi serupa sebelumnya juga telah dilakukan pada 2022 lalu di Kabupaten Sambas, Melawi dan tingkat provinsi. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada tataran provinsi Kalbar angka stunting mengalami penurunan. Dari data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 angka stunting Kalbar turun sebesar dua persen.
“Untuk itu, kami berharap apa yang telah di upaya bersama oleh semua pihak, membuat angka stunting di Provinsi Kalbar semakin bisa diturunkan,” tuturnya.
BKKBN Kalbar bersama BPKP petakan permasalahan stunting di Sekadau
Selasa, 2 Mei 2023 19:19 WIB