Jakarta (ANTARA) - Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin menjangkau 33 titik api di wilayah tersebut demi menjamin udara bersih bagi masyarakat.
"Luasannya dari 33 titik ini 5,3 hektare. Skalanya kecil-kecil dan relatif mudah dijangkau karena aksesnya tidak jauh dari jalan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarmasin Husni Thamrin saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.
BPBD Kota Banjarmasin, menurut Husni, lebih khawatir jika kelalaian masyarakat akibat kebiasaan membakar sampah terus dibiarkan.
"Pembakaran sampah yang dibiarkan bisa membuat kebakaran menyebar ke semak belukar," kata Husni.
Berdasarkan informasi yang dibagikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Abdul Muhari, kabut asap akibat dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Selatan telah dirasakan dampaknya oleh masyarakat, salah satunya di Kota Banjarmasin.
Namun demikian, tim gabungan sudah bisa memetakan daerah sumber dan strategi pengendaliannya.
Kabut asap yang terjadi ditimbulkan oleh adanya kebakaran lahan. Sejak 26 Juni hingga 3 Oktober 2023, BPBD Kota Banjarmasin mencatat sedikitnya ada 33 titik kebakaran lahan di wilayahnya.
Selain itu, kebakaran hutan yang terjadi di wilayah sekitar Kota Banjarmasin membuat kabut asap semakin meluas khususnya selama sepekan terakhir.
Wilayah yang dimaksud seperti di Kota Banjarbaru, Kabupaten Barito Kuala, dan Kabupaten Banjar yang memang ada ratusan titik yang sudah terbakar.
Oleh karena itu, udara banjarmasin dalam beberapa hari terakhir menjadi tidak sehat akibat kepungan asap kiriman dari wilayah sekitarnya itu.
Menyikapi kondisi tersebut, Pemerintah Kota Banjarmasin tengah memberlakukan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi para siswa mulai tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai sekolah menengah pertama (SMP) sampai 7 Oktober 2023.
Keputusan melakukan pembelajaran jarak jauh diambil sebagai langkah aman agar para pelajar dapat terlindungi dan terhindar dari penyakit Inpeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).
Namun keputusan menerapkan PJJ itu masih dapat dievaluasi, apakah berlanjut atau tidak, bergantung dari keberhasilan penanganan kabut asap yang terus diupayakan oleh pemerintah daerah setempat.
Pemerintah Kota Banjarmasin juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak dulu keluar rumah, jika tidak berkepentingan. Kalaupun harus keluar rumah, diimbau untuk menggunakan masker.
Pemkot Banjarmasin juga terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi serta pemerintah kota dan kabupaten sekitarnya untuk membantu penanganan asap, khususnya di ring 1 bandara.
Selain itu juga dilakukan pembagian masker kepada petugas di lapangan serta masyarakat di wilayah perbatasan.