Jakarta (ANTARA) - Komisaris Utama PT Taspen (Persero) Suhardi Alius mengatakan kepemimpinan Erick Thohir sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mampu membuat perusahaan-perusahaan milik negara menjadi pelaku utama proses Domestic Resource Mobilization (DRM) atau mobilisasi sumber daya domestik.
Suhardi mengatakan, perusahaan BUMN benar-benar terpimpin dengan baik sehingga mampu menjadi tulang punggung perekonomian nasional dalam arti yang sebenarnya.
"Beliau merupakan leader yang bertangan dingin. Ini penting dalam mengakselerasi kemajuan Indonesia menjadi pemain global," ujar Suhardi melalui keterangan di Jakarta, Kamis.
Menurut Suhardi, tanpa kepemimpinan yang kuat dan mengerti permasalahan, BUMN tidak akan bertransformasi dengan cepat seperti sekarang. Erick, katanya, membenahi BUMN dari segala arah.
Dimulai dari perampingan jumlah BUMN dan dilanjutkan dengan membuat holding, membuat BUMN menjadi semakin tangkas, efektif, dan efisien.
Erick, katanya, mendorong BUMN sebagai Back Bone pembangunan untuk membenahi Good Corporate Governance (GCG), salah satunya adalah memperbaharui Standar Operasional Prosedur (SOP). Ini penting karena SOP di setiap BUMN berbeda-beda sesuai dengan jenis bisnis dan ekosistem usahanya.
Lebih lanjut, menurut Suhardi, Erick juga membenahi Sumber Daya Manusia (SDM) di BUMN. Salah satu yang menonjol adalah adanya Cluster Talent Committee. Ini, menurut Suhardi, menjadi salah satu kunci sukses pembenahan di BUMN dalam empat tahun terakhir ini.
"Cluster Talent Committee membuat penempatan personal pada BUMN tidak asal comot. Ini adalah salah satu transformasi yang dilakukan untuk meningkatkan daya saing BUMN sebagai pemain global dan menjadikan BUMN sebagai sumber talenta berkualitas. Semua kebutuhan talenta terpetakan dengan baik," katanya.
Muara dari seluruh langkah tersebut adalah kinerja bisnis BUMN yang tumbuh luar biasa. Ini dapat terlihat dengan jelas pada laba BUMN yang naik signifikan.
Laba yang bertumbuh menjadikan BUMN mampu berkontribusi lebih besar lagi, yaitu dengan adanya setoran dividen ke negara.
Pada 2023, BUMN menyetorkan dividen ke kas negara sebesar Rp81 triliun. Pada 2024, BUMN telah menargetkan setoran dividen sebesar Rp85 triliun.
Peningkatan kinerja BUMN tersebut, kata Suhardi, telah membuat BUMN lebih dipandang di dunia internasional. Menurut dia, hal tersebut terasa dalam berbagai kesempatan kerja sama antara BUMN dengan partner asing yang telah terjadi.
"Kita tidak boleh alergi terhadap asing karena kita perlu untuk alih teknologi. Namun, bedanya sekarang, kita menjadi lebih percaya diri karena kita memegang sumber daya," ucapnya.