Penjabat (Pj) Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat mengatakan pihaknya terus melakukan optimalisasi pendapatan daerahnya dengan memanfaatkan geografi wilayah yang berbatasan langsung dengan ibu kota provinsi.
"Memang Kubu Raya strategis karena merupakan hinterland kota Pontianak. Aksesibilitasnya lebih dekat karena kalau di kota sudah overload wilayahnya sehingga semua masuk ke Kubu Raya," tutur Pj Bupati Kubu Raya, Sy Kamaruzaman di Sungai Raya, Selasa.
Dengan luasan wilayah 6.985,2 km2 menurutnya Kubu Raya memiliki potensi di bidang properti sehingga dapat menjadi opsi bagi masyarakat yang ingin dekat dengan wilayah ibu kota.
Dan sumber pendapatan daerah dapat berasal dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Kedua sektor itu, menurutnya, akan meningkat terus karena geliat pembangunan di Kota Pontianak yang berdampak langsung ke Kabupaten Kubu Raya.
Kamaruzaman meyakini pendapatan asli daerah (PAD) Kubu Raya bisa terus meningkat signifikan. Sebab Kubu Raya punya cukup banyak potensi yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan PAD tersebut.
"Misalnya di sektor perkebunan, atau berbagai usaha jasa yang ada di Kubu Raya. Saya pikir bahwa secara umum tentu semua jadi potensi komponen PAD. Kubu Raya ini kan semua punya potensi untuk menjadi sumber pendapatan," tuturnya.
Ia menambahkan, sumber pendapatan daerah lainnya berasal dari potensi mineral dan logam, dikarenakan menurutnya siklus tambang memiliki kepastian dan semua sudah dapat dihitung.
"Kalau dari hasil analisa proyeksi pendapatan Insya Allah kita optimis. Makanya semua yang kita rencanakan tentu berdasarkan standar pendapatan. Tidak mungkin kita merencanakan lebih dari pendapatan," kata Kamaruzaman.
Baca juga: Pendapatan Kubu Raya tahun 2023 meningkat Rp123,53 miliar
Baca juga: Kubu Raya bukukan pendapatan 2023 sebesar Rp1,68 triliun
Baca juga: Pendapatan Kubu Raya tahun 2023 meningkat Rp123,53 miliar
Baca juga: Kubu Raya bukukan pendapatan 2023 sebesar Rp1,68 triliun