Bupati Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Fransiskus Diaan melakukan evaluasi terhadap kegiatan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di wilayah setempat.
"Kita ingin tahu sejauh mana kegiatan perkebunan kelapa sawit di Kapuas Hulu terutama yang berkaitan dengan persoalan sosial kemasyarakatan," kata Fransiskus Diaan, usai memimpin rapat evaluasi perkebunan sawit di ruang rapat Bupati Kapuas Hulu, Selasa.
Baca juga: Perusahaan sawit diharap ikut tangani jalan provinsi di Kapuas Hulu
Baca juga: Perkebunan sawit Kencana Group bantu korban banjir Kapuas Hulu
Baca juga: Perusahaan sawit diharap ikut tangani jalan provinsi di Kapuas Hulu
Baca juga: Perkebunan sawit Kencana Group bantu korban banjir Kapuas Hulu
Disampaikan Fransiskus, dalam pertemuan tersebut yang diikuti kurang lebih 17 perusahaan sawit lebih menekankan terhadap lapangan pekerjaan serta kebutuhan dasar masyarakat disekitar aktivitas perkebunan.
Menurut dia, pihak perusahaan sawit mesti memprioritaskan warga setempat sebagai tenaga kerja, sehingga kehadiran kelapa sawit itu benar-benar dirasakan manfaatnya bagu masyarakat.
"Saya juga sampaikan terkait kebutuhan dasar masyarakat seperti air bersih dan jalan lingkungan yang mesti menjadi perhatian perusahaan,"jelas Fransiskus.
Selain itu, ada beberapa perusahaan juga yang mesti segera menyelesaikan persoalan plasma, sehingga tidak menjadi konflik sosial di masyarakat.
Baca juga: Balai Besar TNBKDS sosialisasikan bahaya karhutla di kebun sawit
Baca juga: Perusahaan sawit Kencana group gelar apel siaga pengendalian Karhutla
Baca juga: Balai Besar TNBKDS sosialisasikan bahaya karhutla di kebun sawit
Baca juga: Perusahaan sawit Kencana group gelar apel siaga pengendalian Karhutla
Terkait dana sosial perusahaan atau CSR, Fransiskus juga meminta disalurkan untuk membantu masyarakat, bila perlu ada program beasiswa untuk masyarakat yang anaknya ingin menempuh pendidikan.
Ia mengatakan apabila ada persoalan antara perusahaan dan masyarakat jangan dibiarkan berlarut-larut dan lakukan komunikasi serta koordinasi dengan Pemkab Kapuas Hulu agar di fasilitasi atau di mediasi.
"Saya tidak ingin ada konflik atau persoalan perusahaan dan masyarakat, karena itu akan berdampak tidak baik kedua bela pihak, makanya jika ada masalah segera kita selesaikan bersama," kata Fransiskus.
Baca juga: PT AMS rangkul masyarakat jaga keamanan di lingkungan kebun sawit
Baca juga: Lahan tiga hektare terbakar, polisi segel dua perusahaan sawit di Kapuas Hulu
Baca juga: Ekspor CPO sawit Kapuas Hulu mencapai Rp2,49 triliun selama tiga tahun terakhir
Baca juga: PT AMS rangkul masyarakat jaga keamanan di lingkungan kebun sawit
Baca juga: Lahan tiga hektare terbakar, polisi segel dua perusahaan sawit di Kapuas Hulu
Baca juga: Ekspor CPO sawit Kapuas Hulu mencapai Rp2,49 triliun selama tiga tahun terakhir
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021