Jakarta (ANTARA Kalbar) - Kementerian Kesehatan akan menggunakan jaringan media sosial untuk mengampanyekan pencegahan AIDS bagi para remaja mengingat kelompok umur itu paling rentan terkena penyakit yang menyerang kekebalan tubuh manusia tersebut.
"Saya akan minta untuk dibuatkan 'account' twitter, ini kan pasarnya remaja, pasti remaja-remaja akan tertantang (untuk terlibat) di situ," kata Sekjen Kementerian Kesehatan Ratna Rosita usai membuka kegiatan Orientasi Fasilitator Kampanye HIV/AIDS "Aku Bangga, Aku Tahu" di Jakarta, Selasa.
Dalam jaringan sosial media semacam itu, Ratna mengatakan pihaknya akan mengisinya dengan konseling, informasi, menginisiasi debat dan melayani tanya jawab bagi para remaja seputar masalah penularan HIV.
"Soal tanya-jawab yang disediakan WHO memang sudah standar tapi boleh ditambah. Malah harus ditambah (informasinya)," ujar Ratna.
Selain twitter, Ratna mengatakan nantinya fasilitas serupa akan dibuka di jaringan media sosial lainnya seperti Facebook untuk menjangkau komunitas remaja lebih luas lagi.
Dari hasil surveilans yang dilakukan Kementerian Kesehatan, kelompok usia 20-29 tahun yang menderita AIDS sebesar 30,2 persen dari total penderita AIDS.
Dengan masa inkubasi virus HIV selama 5-10 tahun, diperkirakan para penderita AIDS itu tertular sejak umur yang sangat muda, atau sekitar 15 tahun.
(A043)
Media Sosial akan Dimanfaatkan untuk Kampanye Aids
Selasa, 5 Juni 2012 21:55 WIB