Pontianak (ANTARA) - Sejumlah peserta rapat koordinasi pembinaan lembaga adat dan budaya Melayu Provinsi Kalimantan Barat sempat kecewa dan meninggalkan ruang Takalar di Hotel Gran Mahkota Pontianak, Senin pagi.
Hal itu dipicu molornya acara pembukaan dari jadwal semula pukul 09.15 WIB namun hingga pukul 10.15 WIB acara belum dimulai.
Sementara untuk mengisi waktu, sebagian peserta ada yang bernyanyi diiringi organ tunggal.
Beberapa peserta yang hadir kemudian mempertanyakan keterlambatan acara pembukaan yang dijadwalkan dilakukan Gubernur Kalbar Cornelis. Panitia dari pihak Pemprov Kalbar akhirnya memberitahukan bahwa Gubernur batal hadir dan diwakili oleh Wagub Kalbar Christiandy Sanjaya.
Anggota DPRD Kalbar Awang Sofyan Rojali yang juga pengurus Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalbar, memilih untuk meninggalkan ruangan. "Kalau terlambat setengah jam sudah biasa," kata dia.
Wakil Sekretaris MABM Kota Pontianak, Alek mengatakan, panitia tidak berani mengambil sikap sejak awal dan memberitahukan ke peserta.
Wagub Kalbar Christiandy Sanjaya yang tiba sekitar pukul 10.20 WIB meminta maaf atas kelambatan tersebut. Ia menegaskan, Gubernur Cornelis sangat ingin hadir dalam acara tersebut.
Namun, lanjut dia, karena kondisi kesehatan dan ada jadwal perawatan rutin yang harus diikuti terpaksa diwakilkan.
Ia juga meminta dan mengritisi jajaran internal Pemprov Kalbar agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena menyangkut jadwal-jadwal serupa. Ia mengakui, ada miskomunikasi dalam acara tersebut dan ia berharap tidak mengurangi serta semangat dari peserta yang hadir.
"Budaya sangat penting dalam pembangunan, dan ini bagian yang diusung di visi misi pemerintahan provinsi," ujar dia.
(T011)
Peserta Rakor Adat Sempat Kecewa Dengan Panitia
Senin, 11 Juni 2012 14:09 WIB