Denpasar (ANTARA Kalbar) - Lontar kuno yang diperkirakan berusia 700 tahun turut dipamerkan pada Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-34 di Taman Budaya, Denpasar.
"Kami sengaja memamerkan lontar, khususnya lontar usadha (pengobatan) Bali karena kami ingin mengajak masyarakat untuk kembali menggali, mengenal, mempelajari, dan mengaplikasikan kekayaan intelektual yang terdapat di dalam lontar, yang sesungguhnya sangat ilmiah dan berisi kumpulan ilmu pengetahuan," kata Ketua Panitia Pameran Lontar, Made Suardewi, di Denpasar, Sabtu.
Ia mengemukakan, kurangnya ketertarikan generasi muda kepada bahasa Bali dan mempelajari lontar, salah satunya karena generasi muda kurang mengerti terhadap aksara Bali.
"Ketika hambatan ini sedikit demi sedikit dibuka, misalnya dengan mempelajari tulisan bahasa Bali, menstranslasi dari bahasa Bali, bahasa Jawa Kuno, menjadi bahasa Indonesia, atau bahkan bahasa Inggris maka isi yang terkandung di dalam lontar menjadi mudah dipelajari," katanya.
Ia mengharapkan, semua pihak bersinergi melakukan upaya perbaikan dan menumbuhkan kecintaan masyarakat kepada bahasa Bali.
"Ini bukan ditentukan oleh satu sisi pemerintah saja, akademisi, masyarakat, dan kelompok masyarakat harusnya bersinergi melakukan berbagai upaya dan melangkah maju," katanya.
Lontar berusia 700 tahun yang dipamerkan itu pinjaman dari Pusat Dokumentasi Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.
"Aksara pada lontar ini bukan aksara Bali. Aksaranya sangat tua, kami identifikasi itu memakai aksara Kawi, yakni aksara yang lebih dahulu ada dibandingkan aksara Bali," kata seorang staf Pusat Dokumentasi Dinas Kebudayaan Provinsi Bali yang ikut menjaga gerai pameran lontar, Agung Wiryawan.
Pada pameran itu, terlihat lontar kuno dipajang di etalase berkaca. Kondisi daun lontar sudah tidak utuh dengan goresan tulisan yang sudah sangat kabur dan sulit terbaca.
"Satu yang berusia 700 tahun itu dan sisanya merupakan lontar salinan karena lontar aslinya masih lestari di masyarakat," ujar Wiryawan.
Ia mengatakan, kondisi lontar salinan tampak terawat dengan usia paling lama 20 tahun.
(KR-LHS)
Lontar 700 Tahun Dipamerkan di PKB
Sabtu, 23 Juni 2012 22:31 WIB
Kami sengaja memamerkan lontar, khususnya lontar usadha (pengobatan) Bali karena kami ingin mengajak masyarakat untuk kembali menggali, mengenal, mempelajari, dan mengaplikasikan kekayaan intelektual yang terdapat di dalam lontar, yang sesungguhnya s