Jerusalem (ANTARA Kalbar) - Tiga menteri kabinet Israel mengutuk pedas rencana Pemerintah
Otonomi Nasional Palestina (PNA) yang akan berangkat ke PBB guna
memperoleh status non-anggota dalam Sidang Majelis Umum mendatang,
demikian laporan media setempat.
Pada akhir pekan, Menteri Keuangan Israel Yuval Steinitz mengancam
akan memberlakukan tindakan ekonomi keras terhadap PNA, jika Presiden
Palestina Mahmoud Abbas melakukan tindakan itu.
Abbas pada Minggu (11/11) mengatakan ia berharap Liga Arab akan
mengirim petisi kepada badan dunia tersebut dalam 48 jam atas nama PNA
untuk memuluskan rencana Palestina.
Namun, " jika orang Palestina terus berusaha melancarkan upaya
sepihak, kami takkan bekerjasama secara ekonomi dengan mereka", kata
Steinitz pada Sabtu (10.11).
"Sungguh suatu skandal jika mereka menyerang kami dan setelah itu
berharap kami akan bekerjasama secara ekonomi," kata Steinitz di dalam
satu pernyataan yang dikirim kepada kantor berita China Xinhua.
"Pendapat saya sangat tegas dan saya mengatakannya sebagai menteri keuangan."
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Israel Avi Dichter, Ahad,
mengatakan PNA memanfaatkan upaya di PBB sebagai rencana untuk
menghindari penanganan serangan roket terhadap warga sipil Israel dan
peningkatan penyergapan terhadap tentara Israel.
Ketika berbicara kepada Radio Militer, Dichter mengatakan, "Tindakan
Palestina di PBB dilancarkan sementara sepenuhnya mengabaikan situasi
di Jalur Gaza."
Ia mengatakan Abbas belum berbicara "satu kata pun mengenai teror dari Jalur Gaza".
Sementara itu Menteri Urusan Strategis Moshe Ya`alon, yang juga
berbicara dengan Radio Militer dalam wawancara terpisah pada Minggu
mengatakan, "Dunia perlu memahami Israel takkan cuma duduk berpangku
tangan ... Kami siap meningkatkan reaksi kami."
"Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bertindak, dan akan bertindak,
dengan keras di Jalur Gaza," kata Netanyahu di dalam beberapa komentar.
(C003)
Israel Ancam Palestina Yang Datangi PBB
Senin, 12 November 2012 9:08 WIB