Sungai Raya (ANTARA Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya mendapatkan bantuan dari Kementerian Kehutanan untuk pengembangan ulat sutera dan murbei yang dicanangkan di Desa Rasau Jaya Dua, Kecamatan Rasau Jaya.
"Pengembangan Ulat Sutera ini sudah kita lakukan sejak tahun 2011 lalu yang didukung oleh perusahaan dari China. Tahun ini, kita mendapat bantuan dari Kementerian Kehutanan, untuk pengembangannya," kata Kepala Dinas Kehutanan Kubu Raya, Mulyadi di Sungai Raya, Jumat.
Mulyadi mengatakan, pengembangan ulat sutera dan murbei tersebut dilakukan pihaknya dengan melibatkan masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong dan terlantar sebagai kawasan produktif.
"Alhamdulillah dari program ini masyarakat mendapatkan pekerjaan tambahan " tuturnya.
Dia menjelaskan sejak dijalankannya program tersebut, saat ini masyarakat telah memiliki sepuluh unit rumah ulat kecil dan 100 unit rumah di atas lahan seluas 300 hektare yang siap memproduksi sutra. Rencananya, akan terus dikembangkan hingga mencapai 3000 hektare.
Untuk bibit ulat sutra dan murbei, Mulyadi menyatakan pihaknya masih harus mendapat kiriman dari Balai Pesutraan Kementerian Kehutanan. Karena untuk pengembangan bibit untuk di Kabupaten Kubu Raya masih belum dapat dilakukan.
"Kita sudah mengirimkan pengelola pengembangan ulat sutra di Balai Pesutraan untuk mengikuti pelatihan. Ke depan tentu harapannya bibit ulat sutra dapat diproduksi sendiri, " katanya.
Sebelumnya, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyatakan, pihaknya mengembangkan ulat sutra sebagai salah satu produk andalan menyusul masuknya investor dari China di Kecamatan Rasau Jaya yang siap mengembangbiakkan binatang tersebut.
"Meski masih tahap uji coba, namun kita yakin Kubu Raya mampu menjadi daerah pengembang biak ulat sutra di Kalimantan Barat, karena kondisi geografis dan iklimnya sangat mendukung," kata Muda.
Ia mengakui, Pemkab Kubu Raya masih belum terbiasa dengan ulat sutra meski sutra merupakan salah satu hasil peradaban tua yang berasal dari negara china.
"Nota kesepahaman antara Pemkab Kubu Raya dengan investor asal China tersebut, Wintus Industri, sudah dilakukan tahun 2011 lalu di Kementerian Kehutanan RI. Kalau di Indonesia sejarahnya berasal dari Sulawesi termasuk beberapa kabupaten di dalamnya, boleh dibilang untuk di Kalbar masih baru dan minim sekali pengetahuan akan ulat sutra ini," ucapnya.
(pso-171)
Kemenhut Bantu Kubu Raya Kembangkan Ulat Sutera
Jumat, 16 November 2012 19:15 WIB