Pontianak (ANTARA Kalbar) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat, Jakius Sinyor, mengakui bahwa masalah sumber air baku untuk pengadaan air bersih masih menjadi kendala dalam pencapaian target pembangunan milenium (MDGs).
"Misalnya di Kota Pontianak, Sungai Penepat, anak Sungai Landak, ysng selama ini jadi cadangan saat air sungai terintrusi air laut, sudah tidak layak karena juga sudah terkena dampaknya," kata Jakius Sinyor di Pontianak, Rabu.
Menurut dia, berdasarkan target pembangunan milenium, pencapaian layanan air bersih untuk masyarakat di perkotaan mencapai 80 persen dan perdesaan 60 persen pada 2015.
Ia mengungkapkan, saat ini baru tiga daerah yang relatif sudah baik yakni Kota Pontianak, Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sanggau.
"Pencapaian layanan air bersih di tiga daerah itu hampir 70 persen. Dengan pertumbuhan dan peningkatan pelayanan, tahun 2015 target 80 persen mungkin tercapai," ujar dia.
Sedangkan di daerah lain, ia mengakui, masih banyak yang belum mencapai target 60 persen pada tahun ini.
Ia melanjutkan, salah satu solusi untuk mengatasi pegadaan air bersih adalah dengan kerja sama lintas sektoral dan daerah. "Kota Singkawang misalnya, akan menandatangani kerja sama dengan Kabupaten Bengkayang untuk sumber air bersih," kata Jakius Sinyor.
Kabupaten Pontianak, ujar dia, juga akan menggandeng Kabupaten Bengkayang dalam penyiapan sumber air baku.
"Karena Kabupaten Bengkayang sumber air baku sangat berlimpah. Potensi ini yang dapat dimanfaatkan lintas daerah," kata Jakius Sinyor.
(T011)
Dinas PU : Sumber Air Bersih Hambat Pencapaian MDGs di Kalbar
Rabu, 26 Desember 2012 15:01 WIB