Pontianak (ANTARA Kalbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat menyatakan, laju inflasi di Kota Pontianak sepanjang Desember 2012 sebesar 1,08 persen atau berada di urutan sembilan dari 33 provinsi di Indonesia.
"Laju inflasi di Kota Pontianak dipengaruhi kenaikan indeks pada empat kelompok pengeluaran," kata Kepala BPS Kalbar Yomin Tofri saat menyampaikan berita resmi statistik BPS di Pontianak, Rabu.
Keempat kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan tersebut, diantaranya bahan makanan naik sebesar 2,93 persen; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,99 persen; sandang 1,73 persen; dan kesehatan sebesar 0,69 persen, kata Yomin.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yakni makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau minus sebesar 0,02 persen; pendidikan, rekreasi, dan olah raga minus 0,08 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan minus sebesar 0,33 persen.
Yomin menambahkan, ada sepuluh komoditas yang turut menyumbang inflasi sepanjang Desember 2012, diantaranya tertinggi angkutan udara sebesar 0,04 persen; udang basah 0,03 persen; kacang panjang 0,03 persen; cabe merah 0,02 persen; minyak goreng 0,02 persen; telepon seluler, mentimun, tenggiri masing-masing sebesar 0,01 persen.
Laju inflasi di Kota Pontianak yang sudah berjalan 12 bulan tahun 2012, sebesar 6,62 persen. Sedangkan inflasi periode yang sama pada 2008, 2009, 2010 dan 2011 masing-masing sebesar 11,19 persen; 4,91 persen; 8,52 persen; dan 4,91 persen.
Besarnya laju inflasi Desember 2012 terhadap Desember 2011 sebesar 6,62 persen, sementara untuk Desember 2011 terhadap Desember 2010 sebesar 4,91 persen. Untuk laju inflasi Dersember2010 terhadap Desember 2009 sebesar 8,52persen; inflasi Desember 2009 terhadap Desember 2008 sebesar 4,91 persen.
Dari delapan kota di Pulau Kalimantan yang dihitung inflasinya, semua kota mengalami inflasi, tertinggi di Kota Palangkara sebesar 1,61 persen; disusul Tarakan 1,14 persen; Pontianak 1,08 persen; Sampit 0,98 persen; Banjarmasin 0,85 persen; Singkawang 0,62 persen; dan Kota Samarinda sebesar 0,42 persen, kata Yomin.
Sementara itu, dari 66 kota di seluruh Indonesia pada Desember 2012, semua kota mengalami inflasi, inflasi tertinggi di Kota Jayapura sebesar 2,57 persen, dan terendah di Kota Kendari sebesar 0,02 persen, kata Kepala BPS Kalbar.
(U.A057)