Pontianak (ANTARA) - Kabupaten Ketapang di bagian selatan Provinsi Kalimantan Barat selama beberapa hari terakhir dilanda angin kencang, sedangkan wilayah perairan setempat mengalami gelombang cukup tinggi.
Kepala Polres Ketapang AKBP Ari Wahyu Widijananto di Ketapang, Rabu, mengatakan saat ini kondisi cuaca cukup ekstrem.
"Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika perlu diketahui masyarakat, bahwa kondisi angin kencang dan ombak besar sehingga membahayakan pelayaran," kata dia.
Ia meminta masyarakat waspada, sedangkan para nelayan diimbau tidak melaut hingga terjadi penurunan gelombang dan perairan aman untuk aktivitas mereka.
Angin kencang yang melanda Ketapang juga mengakibatkan satu rumah di Desa Satong, Kecamatan Matan Hilir Utara dan satu antena stasiun radio di Jalan Letkol M. Thohir roboh.
Selain itu, sejumlah pohon tumbang dan atap rumah berterbangan.
Kapolres Ketapang AKBP Ari Wahyu Widijananto dan Komandan Kodim 1203 Ketapang Letkol Inf Tato Baryan telah meninjau kondisi rumah yang roboh di Desa Satong. Mereka juga memberikan bantuan kepada korban.
Kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa karena penghuni rumah sedang keluar.
Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Pontianak melarang sekitar 10 kapal motor kecil berlayar keluar dari Pelabuhan Pontianak, karena gelombang di perairan laut Kalimantan Barat berpotensi tinggi hingga mencapai tujuh meter.
"Larangan berlayar bagi KM kecil, berdasarkan informasi yang kami terima dari BMKG Balai Besar Wilayah II Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak," kata Kepala Seksi KPLP Pontianak Suhardi.
BMKG setempat mengumumkan bahwa selama seminggu ke depan, sejumlah perairan di Kalbar berpotensi terjadi gelombang antara 5,0 hingga 7,0 meter sehingga rawan untuk pelayaran menggunakan KM kecil.
Gelombang yang tinggi tersebut telah membuat sebagian besar nelayan setempat tidak melaut.
Kapal cepat rute Pontianak-Ketapang dan sebaliknya juga tidak berlayar karena gelombang tinggi.
Seorang warga Pontianak yang bertugs di Ketapang, Shelvy Amalia, mengaku terpaksa menunda kembali ke Ketapang pada Kamis (10/1).
"Gelombang tinggi, tidak ada kapal cepat yang berlayar, mungkin hingga minggu depan," kata ibu dua anak itu.
T011
Ketapang Dilanda Angin Kencang
Rabu, 9 Januari 2013 17:59 WIB