Yogyakarta (Antara Kalbar) - Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Wilayah V Yogyakarta menyatakan, Yogyakarta tetap kondusif sebagai pusat kegiatan pendidikan meskipun sempat terganggu oleh tindakan premanisme.
"Upaya untuk menegaskan bahwa Yogyakarta masih kondusif sebagai pusat kegiatan pendidikan, maka kami menggelar gerakan 'Bangga Kuliah di Jogja'," kata Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah V Yogyakarta, Kasiarno, di sela kegiatan itu dipusatkan di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, seluruh perguruan tinggi swasta di DIY tetap berkomitmen untuk memajukan pendidikan di wilayah tersebut, dan tidak terpengaruh oleh berbagai tindakan negatif yang sempat terjadi.
Terdapat sebanyak 112 perguruan tinggi swasta di Yogyakarta yang sebagian besar mahasiswanya berasal dari luar provinsi ini, yaitu hampir 70 persen merupakan mahasiswa luar daerah.
"Jumlah mahasiswa dari luar daerah yang menuntut ilmu di perguruan tinggi swasta mengalami kenaikan hingga 50 persen pada tahun ajaran lalu. Karenanya, kami sangat berharap agar mahasiswa-mahasiswa luar daerah ini bisa terus datang untuk belajar di Yogyakarta," katanya pula.
Gerakan Bangga Kuliah di Jogja tersebut diisi oleh sejumlah kegiatan, seperti jalan santai yang diikuti sejumlah pimpinan perguruan tinggi swasta di DIY dimulai dari Titik Nol Kilometer Yogyakarta melalui Jalan Mataram, Jalan Malioboro dan kembali ke titik awal (start).
Selain itu, juga diisi oleh kegiatan kesenian dan pernyataan Sumpah Pendidikan Istimewa.
"Yogyakarta telah memiliki Undang-Undang Keistimewaan. Kami dari institusi pendidikan pun harus mendukung ikon tersebut. Karenanya, kami juga menyatakan Sumpah Pendidikan Istimewa," katanya lagi.
Sumpah Pendidikan tersebut berisi komitmen dari seluruh pimpinan perguruan tinggi swasta di DIY untuk menyelenggarakan pendidikan yang menjunjung nilai-nilai kedamaian, harmonisasi dan antidiskriminasi.
Selain itu, pimpinan perguruan tinggi swasta juga siap mempertahankan martabat DIY sebagai Kota Pendidikan istimewa yang bersumber pada akar budaya dan Pancasila, serta siap bekerja sama dengan instansi manapun dan dimana pun untuk mendorong mutu pendidikan agar lebih baik.
Yogyakarta Tetap Kondusif untuk Kegiatan Pendidikan
Minggu, 19 Mei 2013 11:12 WIB