Nunukan (Antara Kalbar) - Masyarakat Kecamatan Krayan dan Krayan Selatan Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara mengharapkan percepatan pembangunan jalur trans Kalimantan.
Tokoh masyarakat Krayan, Marli Kamis di Nunukan, Rabu mengatakan, apabila jalur trans Kalimantan belum rampung maka hambatan masyarakat Krayan maupun Krayan Selatan tetap terjadi sebab hanya jalur ini saja yang menjadi harapan masyarakat setempat untuk mendapatkan akses darat menuju daerah lainnya di perbatasan Indonesia-Malaysia.
Menurut dia, selama hidup masyarakat pada kedua kecamatan ini belum bisa keluar masuk wilayahnya menuju daerah lainnya karena tidak adanya jalur darat kecuali dapat ditempuh menggunakan pesawat dengan biaya yang sangat mahal.
Akibat tidak adanya akses darat itulah, kata Marli Kamis, harga kebutuhan hidup masyarakat di kedua kecamatan sangat mahal terutama bahan-bahan bangunnan dan bahan bakar minyak (BBM).
Ia mencontohkan, harga semen sampai tujuan mencapai jutaan rupiah karena ongkos angkut yang lebih mahal dibandingkan harga yang sebenarnya.
"Kalau harga semen cuma Rp70 ribu per zak netto 50 kilogram. Tapi biaya angkutnya ke tempat tujuan Rp20 ribu per kilogram. Jadi jika dihitung, ongkos angkutnya saja sudah Rp1 juta," terang anggota legislatif Kabupaten Nunukan asal Krayan ini.
Marli Kamis menilai hanya dengan trans Kalimantan masyarakat Krayan dan Krayan Selatan bisa keluar dari kesulitan selama ini sebab dipastikan akan mudah menyuplai bahan makanan atau keperluan lainnya dari Kabupaten Malinau Kalimantan Utara sebagai wilayah terdekat.
Selama ini, kata dia, bahan makanan dan keperluan lainnya terpaksa masih dipasok dari Sarawak Malaysia karena sulitnya akses dalam negeri.
Meskipun jalur lintasan menuju Sarawak pun masih sangat memprihatinkan, tetapi jalur ini yang dianggap paling mudah dan terdekat dibandingkan ke Kabupaten Malinau atau ibukota Kabupaten Nunukan yang harus menggunakan pesawat, bebernya.
"Jadi jalur trans Kalimantan inilah yang menjadi harapan satu-satunya masyarakat Krayan dan Krayan Selatan untuk keluar dari kesulitan yang dialami selama ini. Kalau jalur ini sudah rampung maka segala kebutuhan masyarakat setempat mudah disuplai dan hasil pertanian dan perkebunan masyarakat juga sudah mudah ditranfer keluar," harap dia.
(Biqwanto)