Pontianak (Antara Kalbar) - Warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Pontianak berhasil panen sedikitnya 278 kilogram bawang merah yang ditanam di seribu polybag.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Peningkatan Kapabilitas Warga Binaan Pemasyarakatan kerja sama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat dengan Lapas Klas II A Pontianak, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, dan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalbar.
Menurut Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalbar, Hilman Tisnawan di Pontianak, Selasa, program tersebut dimulai pada tanggal 14 Februari 2014 dan menunjukkan hasil yang cukup memuaskan.
"Salah satunya berupa demplot bawang merah di Lapas Klas IIA Pontianak," kata dia.
Ia menambahkan demplot bawang merah di Lapas Klas II A Pontianak tersebut merupakan bentuk tindaklanjut rekomendasi Tim Pengendali Inflasi Daerah Provinsi Kalbar.
Isinya, perlunya pengendalian inflasi terhadap komoditas bawang merah di Provinsi Kalbar. Pertimbangannya, pada tahun 2013 inflasi terhadap komoditas bawang merah cenderung mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Bahkan pada Agustus 2013, tingkat inflasi tertinggi mencapai sebesar 102,83 persen (year on year).
Hilman Tisnawan menambahkan, pada semester mendatang, akan ditambah 1.000 polybag. "Diharapkan, demplot bawang merah ini mampu menjadi sentra bibit bawang merah untuk mengurangi ketergantungan akan bibit bawang merah yang selama ini dipenuhi dari Pulau Jawa," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar Hazairin menuturkan, selama ini bawang merah harus dipasok dari luar Kalbar. Kondisi itu menyebabkan pada kondisi tertentu harga bawang merah di Kalbar melonjak drastis.
"Dengan menanam di polybag, kita coba ubah kesan bahwa Kalbar tidak bisa ditanami bawang merah. Dan ternyata hasilnya bagus," kata Hazairin.
Panen dilakukan pada tanggal 15 April 2014, oleh Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian RI Hasanuddin Ibrahim, didampingi Kepala PerwHilman Tisnawan, Hazairin, Kepala Lapas Klas II A Pontianak Sunarto dan beberapa staf Kementrian Pertanian RI.