Frankfurt (Antara Kalbar) - Perusahaan teknologi seperti Google diyakini tidak akan berubah jadi perusahaan otomotif, meski berpotensi "mengganggu" industri kendaraan yang semakin fokus pada perangkat lunak dan kemudi otomatis.
Hal tersebut dikemukakan bos perusahaan otomotif Daimler, akhir pekan ini.
Seperti dikutip Reuters, direktur utama Daimler Dieter Zetsche mengemukakan tujuan Google sepertinya adalah menemukan cara yang lebih baik dalam menggunakan kendaraan, jadi bukan terjun langsung memproduksi mobil sendiri.
Perusahaan otomotif makin saling tergantung dengan perusahaan teknologi informasi karena kendaraan masa depan semakin memerlukan perangkat lunak dan berbagai sensor. Hal ini juga sudah "menganggu" hubungan perusahaan otomotif dengan perusahaan pembuat onderdil.
Google tahun lalu memperkenalkan kendaraan yang bisa mengemudi otomatis.
"Google dan perusahaan sejenisnya ingin terlibat dalam industri otomotif, tapi saya kira mereka bukan ingin membuat mobil," kata Zetsche.
Daimler adalah pemilik merek Mercedes-Benz.
Zetsche mengemukakan, Daimler akan berusaha keras sebagai pengendali data pada kendaraan produk mereka.
"High safety di Mercedes bukan hanya soal perlindungan dari kecelakaan, tapi juga perlindungan data pribadi. Agar bisa begitu, kendali haruslah pada kami, kami tidak bisa melakukannya jika data dikumpulkan oleh Google," kata Zetsche.