Sungai Raya (Antara Kalbar) - Prakirawan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak, Sutikno mengatakan, berdasarkan pengamatan sampai kemarin Selasa (1/9), jumlah titik api yang ada di sejumlah daerah di Kalbar terus bertambah, mencapai 478 titik.
"Untuk jumlah titik api di Kalbar sampai kemarin jumlahnya mencapai 478, itu berdasarkan pantauan satelit Modis, sementara dari pantauan satelit NOAH, jumlahnya hanya 185 titik," kata Sutikno di Sungai Raya, Rabu.
Untuk hari ini, kata dia, jumlahnya masih belum tahu, karena baru bisa didata sampai sore nanti.
Dia menjelaskan, dari jumlah titik api terbanyak berada di daerah Kabupaten Ketapang, Melawi, Sintang, Kayong Utara dan sebagaian daerah Kubu Raya.
Akibat semakin banyaknya titik api tersebut, mengakibatkan ketebalan kabut asap juga semakin tinggi. Karena untuk jarak pandang pada malam tadi dari pukul 19.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB hanya mencapai dua sampai tiga kilometer.
"Kemudian pada pagi tadi, jarak pandang menurun menjadi hanya 1.000 meter, namun berangsur naik pada pukul 09.00 menjadi 1.300 meter," tuturnya.
Sutikno menambahkan, dari tadi malam sampai pagi, terjadi hujan pada beberapa daerah di Kalbar dengan intensitas sedang hingga deras, khususnya bagian utara seperti Sambas, Bengkayang dan Singkawang.
"Lalu pada pagi tadi, juga terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di daerah Bengkayang, Sanggau, Sintang dan Sambas. Kemungkinan hujan masih akan terjadi hingga satu pekan kedepan, khususnya untuk wilayah Kalbar bagian Utara dan Selatan dengan intensitas ringan hingga sedang," kata Sutikno.
Terpisah, General Manajer PT. Angkasa Pura II Cabang Bandara Supadio Pontianak, Bayuh Iswantoro mengatakan, meski jarak pandang di bandara Supadio pada pagi tadi hanya 1 kilometer, namun hal itu tidak menghambat aktivitas penerbangan disana.
"Untuk jarak pandang pada pagi tadi masih normal, sehingga tidak mengganggu aktivitas penerbangan. Berbeda dengan pada tanggal 1 September kemarin, dimana jarak pandang berada dibawah angka normal sehingga aktivitas penerbangan tidak bisa berjalan dengan baik," katanya.
Bayuh menjelaskan, pada Selasa kemarin, terjadi penundaan penerbangan untuk 16 pesawat dari dan menuju Pontianak, hingga pukul 09.00. "Namun, pada pukul 09.00 penerbangan kembali normal," kata Bayuh.