Pontianak (Antara Kalbar) - Sarry Ananda Putriy Pangabean penulis di laman facebooknya tentang kabut asap yang melanda Kalbar berujung caci makian oleh netizen yang membaca postingan tersebut, Senin didampingi oleh Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kalbar mendatangi Polresta Pontianak Kota, guna menyampaikan permohonan maafnya pada masyarakat Kalbar.
“Saya tidak tahu, kalau ponstingan ini salah. Buat semua warga khususya warga Kalbar, saya dengan besar hati meminta maaf atas status yang saya buat. Tidak ada niat untuk membuat masyarakat Kalbar marah," kata Sarry di Pontianak.
Pada saat membuat postingan itu kata Sarry, tidak ada bermaksud apa-apa, apalagi sampai menyudutkan warga Kalbar. “Saya datang ke Polresta untuk meminta maaf pada warga Kalbar serta menjelaskan kronologis postingan tersebut dibuat Sabtu (12/9) sore saat di bandara Seokarno Hatta. Karena pesawat yang saya tumpangi tujuan Jakarta Pontianak, delay hingga sepuluh jam. Dari jam 11.00 WIB dibandara jam 19.00 WIB baru berangkat ke Pontianak,†ujarnya.
Postingan tersebut ia buat sebagai lampiasan emosi, apalagi rata-rata penumpang yang tujuannya ke Pontianak kebanyakan orang tua yang semuanya mengeluh akibat kabut asap. “Saya tidak bermaksud membuat orang marah, saya juga tidak tahu kalau postingan ini mempunyai efek. Karena yang saya buat hanyalah sebagai kekesalan saja lantaran delay,†ungkap dia.
Lanjut dia, kurang lebih sebulan di Jakarta ia sempat menjadi asisten rumah tangga dirumah salah satu kenalannya. Dijelaskannya juga, sejak kelas dua SMA ia sudah berhenti sekolah, kemudian baru mau akan dilanjutkan ke sekolah penerbangan.
Tujuan ia pindah sekolah ke sekolah penerbangan adalah untuk menjadi pramugari dan memposting foto dirinya dengan seorang pramugari.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kalbar Alik R Rosyad yang mendampingi Sarry Ananda Putriy Pangabean menjelaskan bahwa, yang bersangkutan sudah mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
“Setelah ini, saya berharap agar masyarakat pengguna medsos tidak menghujat Sarry Ananda. Sebab, ia harus bersekolah dan jangan sampai terganggu psyikologinya. Status tersebut adalah pelampiasan dari kekesalannya, karena jengkel akibat kabut asap maka delay,†imbunnya.
Ia juga menegaskan, hingga pertemuan antara dirinya bersama Sarry Ananda dan pihak kepolisian, sudah ada 15 profil yang sama atas nama yang bersangkutan yang dibuat oleh orang-orang yang tidak bertangungjawab.
“Berkenaan dengan akun facebook, pada pertemuan disore tadi (kemarin) sudah di block oleh pihak kepolisian. Hal ini dilakukan, agar jangan sampai akun yang tidak aktif bisa menyebar lagi. Sebab, hingga sore hari sudah ada 15 profil yang sama mengatas namakan Sarry Ananda,†terang dia.
Hal ini lanjut Alik, berkat kerjasama pihak Intelkam Polresta Pontianak dalam menyelesaikan persoalan tersebut. Ia juga berharap, dengan adanya permintaan maaf dari Sarry Ananda ini, semuanya sudah dianggap selesai dan tidak menjadi masalah dikemudian hari.Â
Untuk itu kata Alik, sementara waktu ini, Sarry Ananda akan ditempatkan disuatu tempat yang aman sambil menunggu kedatangan kedua orangtuanya menjemput ke Pontianak.
“Intinya Sarry Ananda berniat kembali ke Meliau untuk sekolah, dan kita harus suport sari dalam menyelesaikan sekolahnya,†terang Alik.
Wakapolresta Pontianak Kota, AKBP Veris Septiansyah, dalam menyikapi permasalahan tersebut semua harus bijak. Dengan bekerjasama antar KPAID dan Polresta kata AKBP Veris, untuk menuntaskan persoalan tersebut, termasuk akan berkoordinasi dengan Polres di Sanggau serta pihak lainnya untuk meredam amarah yang ditujukan pada Sarry Ananda ini.
“Yang bersangkutan (Sarry Ananda) mengakui bahwa status tersebut adalah semata-mata pelampiasan rasa emosi sesaat karena pesawat yang akan ditumpanginya delay. Ia juga tidak tahu, dampak yang ditimbulkan dari status yang ia buat tersebut,†kata mantan Kapolres Sintang ini.
Jadi, dengan adanya permintaan maaf ini, adalah ungkapan yang tulus ditujukan pada masyarakat kalbar atas kekeliruan dan kealfaannya.
Dengan adanya permintaan maaf tersebut kata Verris, pihaknya menganggap persoalan tersebut sudah selesai. Ia juga menegaskan, mulai Senin sore akun facebook milik Sarry Ananda sudah di block.
Kalau ternyata masih ada kloning dan mengumbar status dengan nama yang sama, maka itu bukanlah berasal dari akun facebook yang bersangkutan.
Wakapolresta Pontianak ini juga mengingatkan bahwa, jangan sembarangan mengeluarkan suatu pernyataan apalagi yang
mengarah serta mendeskreditkan seseorang ataupun lainnya.
“Untuk yang mengkloning status maupun foto-foto milik Sarry Ananda, maka orang tersebut bisa dikenakan UU ITE,†tegas dia.
Sarry Pemilik Laman Facebook Minta Maaf Komentarnya Tentang Asap
Senin, 14 September 2015 20:07 WIB