Pontianak (Antara Kalbar) - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalimantan Barat menyatakan siap mendukung realisasi proyek pembangunan Pabrik Biodiesel yang dicanangkan investor Korea Selatan berupa suplai bahan baku untuk pabrik.
"Kami siap, tergantung infrastuktur dan fasilitas hilirisasi dan semua yang terkait investasi. Tapi saya yakin dengan gaung pembangunan infrastruktur yang didukung penuh, saya pikir terbantukanlah," kata Ketua Harian Gapki Kalbar Idwar Hanis di Pontianak, Kamis.
Dia menjelaskan hilirisasi sawit ini berupa pembangunan pabrik biodisel yang direncanakan dibangun di Tayan, Kabupaten Sanggau sangat berpotensi ke depan.
"Sejauh ini Korea Selatan sudah menggandeng dua institusi yaitu Gapki Kalbar dan Untan. Dengan kerjasama antara Gapki dan Untan yang melalui kegiatan penelitian, pelatihan, magang dan yang lainnya dapat menyusun formulasi yang lebih baik lagi ke depannya,"tuturnya.
Menurut dia, industri kepala sawit Kalimantan Barat akan menjadi tumpuan utama pendapatan daerah dan masyarakat provinsi ini.
"Kebutuhan akan CPO semakin besar di dunia. Sementara Kalbar adalah salah satu daerah yang memiliki kebun kepala sawit cukup luas,"kata dia.
Disinggung soal rencana kerja sama yang akan berlangsung, Idwar menyebut pihak Korea yang notabene adalah perusahaan raksasa otomotif ternama di dunia tersebut meminta Gapki menjadi penyulpai bahan baku.
Menurutnya banyak anggota Gapki yang berminat, namun pihak Korsel baru akan membangun pabrik tahap pertama dengan kapasitas 100 ribu ton per tahun atau 10 ribu ton per bulan.
"Artinya kebutuhannya terbilang masih kecil dengan kapasitas produksi pabrik-pabrik CPO yang ada di Kalbar. Kalau kapasitasnya segitu sekitar 20 perusahaan sudah cukup untuk memberikan suplai. Kita juga sudah menyetor nama-nama perusahaan yang serius untuk menjadi mitra Korea," ucapnya.
Menurut dia Gapki sangat tertarik dengan investasi ini, karena pabrik biodiesel tersebut hanya membutuhkan minyak kotor yang selama ini hanya dianggap limbah dan harganya murah.
"Dengan adanya permintaan terhadap minyak kotor atau minyak kolam tersebut, kami yakin hal tersebut akan menjadi bernilai dan mendatangkan keuntungan tambahan bagi perusahaan-perusahaan kelapa sawit di Kalimantan Barat,"kata dia.
Gapki Kalbar Siap Suplai Pabrik Biodiesel Korea
Kamis, 21 Juli 2016 21:10 WIB