Mempawah (Antara Kalbar) - Tim Asesor Pemeringkatan Ekonomi Kreatif, Badan Ekonomi Kreatif Kementrian Parawisata dan Ekonomi Kreatif RI mengidentifikasi keunggulan yang dimungkinkan menjadi motor penggerak di daerah. Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat menjadi salah satu titik terakhir yang diinventarisir sepanjang tahun 2016 ini.
"Kegiatan ini kita lakukan untuk menginventarisir sejauh mana perkembangan pengembangan ekonomi kreatif secara nasional. Karena prinsipnya kita menginginkan melalui sektor UMKM ekonomi kreatif menjadi motor penggerak dalam pemberdayaan masyarakat," kata Ketua tim asesor pemeringkatan ekonomi Kementrian Parawisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sudarto di Mempawah, belum lama ini.
Dalam mengidentifikasi potensi pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan ekonomi kreatif melalui sektor UMKM itu Sudarto menegaskan semangatnya bukan mencari yang unggul, tetapi lebih pada sub sektor.
"Kita identifikasi dulu, salah satunya kuliner ini, apakah Pondok Pengkang ini pada praktiknya menjadi motor penggerak ekonomi kreatif lingkungan sekitar. Sehingga mampu menjadi penggerak dalam memberdayakan ekonomi masyarakat setempat," jelasnya.
Menurut Sudarto idialnya dalam sektor ekonomi kreatif, UMKM semangatnya harus membangun sebuah jaringan, minimal tidak regional saja mengenal penganan Pengkang, tetapi sekaligus menjaring potensi yang ada.
"Keterkaitan masyarakat yakni adanya keseimbangan. Jadi Indikator Pondok Pengkang ini tentu saja masih dalam uji petik. Apakah berkontribusi bagi PAD dan benar-benar telah memberdayakan masyarakat," jelas Sudarto.
Dikatakan Sudarto bahwa uji petik itu ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkang, yakni terkait dengan produk UMKM, harus dipelajari atau disinkronkan antara struktur ekonomi di daerah, data statistik, data pengamatan.
"Kita identifikasi sebetulnya Kabupaten Mempawah ini kuat disektor Pertanian. Tapi sepertinya belum diberikan sentuhan memadai.Kita nanti akan coba bantu dengan membangun sebuah jejaring. Contoh di Pekalongan. Dulu batik Pekalongan itu jalan sendiri.
Sekarang kita sudah sadarkan mereka. Bahwa tidak boleh berdiri sendiri, UMKM harus menjadi simpul motor penggerak nahi UMKM lainnya," tegas Sudarto.
Asisten II bidang Ekonomi Kabupaten Mempawah, Ismail mengapresiasi kegiatan tim asesor pemeringkatan kreatif badan ekonomi kreatif kementrian RI, menurutnya pemerintah layak mendorong kemajuan UMKM didaerah, selain keripik pisang, dan tempurung kelapa, pengembangan penganan pengkang diharapkan dapat serius didorong, karena produk UMKM dari Kabupaten Mempawah itu diyakini dapat menjadi produk vaforit yang bisa dinikmati pasar lokal, dalam negeri, bahkan dunia internasional.
"kita apresiasi juga, kontribusi Pondok Pengkang misalnya, secara sosial mampu menciptakan lapangan kerja, malah lebih dari 50 lebih tenaga kerja yang diberdayakan disini. Kontribusi PAD jelas ada dari pendapatan pajak makanan. Datanya adalah dipemkab,"ujar Ismail.
Kunjungan tim asesor kementerian ekonomi kreatif RI ke Kabupaten Mempawah sebelumnya disambut sekda Mempawah Mochrizal. Pemerintah Kabupaten Mempawah melalui dinas terkait antar lain merekomdasikan sekaligus mendampingi tim asesor mengunjungi UMKM keripik Pisang di Segedong, UMKM tempurung kelapa di desa Rasau, Sungai Pinyuh dan Pondok Pengkang, diKecamatan Siantan sebagai titik akhir untuk di data dan diinventarisir badan ekonomi kreatif Kementrian ekonomi kreatif RI di Kalimantan Barat.
"Kita harapkan kegiatan tim asesor ini dapat mendorong percepatan kemajuan UMKM di Kabupaten Mempawah. Karena UMKM ini memang layak untuk dapat dikembangkan. Kita yakin dan masih banyak UMKM didaerah ini harus kita inventarisir dan benahi. Tapi pemerintah pusat juga harus memeperhatikan dan me dukung potensi ekonomi kratif di daerah kita juga", harap Asisten II setda Pemkab Mempawah, Ismail.
Satu diantara pelaku UMKM lainnya di Kabupaten Menpawah meminta pemerintah komitmen dan konsisten guna mendorong kemajuan UMKM di daerah Sebab, UMKM umumnya menaruh harap kepada pemerintah daerah dah pemerintah pusat untuk benar-benar didukung hingga sukses dan maju.
"Kita tentu tidak ingin yang dinilai itu dari tingkat keberhasilan kami saja, tapi pertimbangkanlah proses awal dan perjuangan UMKM yang jatuh bangun dan konsisten ini.
Pelaku UMKM tentu menginginkan tidak hanya dikunjungi dan di idintifikasi atau di inventarisir saja. Pemerintah daerah dan pusat harus mencermati bagaimana mestinya mendukung akses permodalan, packaging produk, referensi pasar domestikaupun internasionalan serta pembinaan yang berkelanjutan. Ini yang diperlukan pelaku UMKM. Kita sejauh ini konsisten juga berproses memberdayakan sumberdaya yang ada. Efek domino jelas, memberbuka lapangan kerja kreatif, menggerakkan ekonomi, aset wisata. Kontribusi terhadap PAD juga jelas. Jadi UMKM sekali lagi butuh dukungan nyata dari pemerintah, jangan dipersulit," ujar Haerany satu diantara pelaku UMKM yang kini sukses mengelola produk penganan Pengkang.