Sekadau (Antara Kalbar) - Serangkaian kegiatan menyambut Maulid dirangkai dengan Festival Budaya Melayu se-Kabupaten Sekadau berakhir dan ditutup di Kecamatan Nanga Taman di Mesjid Al- Mutahdin, Nanga Taman, Selasa.
Kegiatan tersebut tampak dihadiri oleh anggota DPRD Provinsi Kalbar Saparudin, Ketua MTAMT H Abdul Bakar, Kapolres Sekadau yang diwakili Humas Polres Sekadau, Hayan Inptur, Ketua PHBI Kabupaten Sekadau H. Salim, serta muspika Kecamatan Nanga Taman, kepala desa Nanga Taman, Fajar Ali, ketua masjid Al-Muttadin Hamzah dan kepala desa-desa lainnya dan tokoh masyarakat Sekadau dan Nanga Taman.
"Kegiatan dibagi dalam dua zona, zona I ada 30 mesjid sebagai tempat kegiatan, Zona II ada 13 mesjid," kata H Bakar.
Ia menambahkan, kegiatan ini harus dilestarikan karena kental nuansa budaya dan religi. "Diharapkan pada tahun mendatang ada peningkatan peserta kegiatan, pada serangkaian kegiatan juga dilaksanakan sunat massal kepada 60 orang anak di Nanga Taman," ujar dia.
Dua kegiatan tersebut di atas diselenggarakan oleh Majelis Taklim Kabupaten Sekadau, dimulai sewaktu 14 Desember 2016. Pada kegiatan ini kecamatan Nanga Taman keluar sebagai juara umum.
"Kegiatan sendiri mendapat bantuan dari pemerintah daerah Sekadau, kegiatan diharapkan tidak hanya untuk meraih juara. Inti dari kegiatan adalah untuk mempererat silahturahmi antar sesama umat. Kepada seluruh umat Muslim untuk melestarikan budaya dan adat istiadat para leluhur, terutama di Sekadau," tutupnya.
Sementara itu, H Salim yang mewakili pemerintah kabupaten Sekadau pada kegiatan ini mengatakan rangkaian kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, diharapkan rutin dilaksanakan setiap tahun.
"Lewat kegiatan ini diharapkan ada peningkatan kegiatan dan jumlah. Kita juga berharap setiap tahun juga ada evaluasi. Semua ini tentunya agar kegiatan semakin berkualitas dari segala sisi," paparnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Propinsi Kalimantan Barat, Saparudin mengatakan, selesai sidang paripurna di Pontianak ia langsung meluncur ke Sekadau ke Nanga Taman memenuhi undangan Maulid Tradisional.
"Saya pribadi merasa sangat bangga dengan umat Muslim Kabupaten Sekadau telah melestarikan budaya Islami di Kabupaten Sekadau. Contoh seperti Maulid tradisional perlombaan-perlombaan positif berbudaya Islam di Sekadau, dan ingat bahwa budaya itu sendiri bisa mempersatukan kita," tutupnya.
Sementara itu, dari Kemenag Sekadau, H. Dorahman mengatakan, Maulid dan Festival Budaya Melayu merupakan tradisi yang hingga saat ini ada di Sekadau.
Ia melanjutkan, rangkaian kegiatan selama 4 bulan ini untuk mengingat rangkaian sejarah bagi umat Muslim. Esensi dari memperingati kedua kegiatan tersebut diharapkan umat Muslim mampu dan bisa melaksanakan serta mencontoh apa yang telah dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW.
"Kita saat ini sedang membangun Masjid Agung Sultan Anom, dari sebab itu tidak salah bila kita menghimbau dan mengajak seluruh masyarakat Sekadau untuk bahu-membahu serta saling bergotong royong bersama membangun Mesjid Agung Sultan Anom," ujarnya.
Penutupan Maulid Tradisional Kabupaten Sekadau
Selasa, 28 Maret 2017 22:53 WIB