Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pemerintah Kota Singkawang mengkampanyekan gerakan imunasi measles rubella (MR) yang mulai dilaksanakan pada 1 Agustus 2018.
"Pencanangannya akan dilakukan Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie yang dipusatkan di SD Suster," kata Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang, A Kismed di Singkawang, Jumat.
Ia menyatakan, sasaran imunasi MR difokuskan kepada anak dari umur 9 bulan sampai 15 tahun. Diharapkan kepada orang tua yang anaknya sudah bersekolah dapat mendukung gerakan ini dengan meminta diimunisasi di sekolah.
"Kepada orang tua yang punya bayi atau balita berumur 9 bulan, kita harapkan juga bisa mendukung program ini dengan membawa balitanya ke posyandu atau puskesmas," pintanya.
Baca juga: Dinkes Kalbar lakukan imunisasi campak-rubella pada Agustus-September
Dikatakan Kismed, rubella atau campak jerman adalah infeksi virus yang ditandai dengan ruam merah pada kulit. Rubella umumnya menyerang anak-anak dan remaja.
"Menurut data WHO, pada tahun 2016 di Indonesia terdapat lebih dari 800 kasis rubella yang sudah terkonfirmasi melalui pemeriksaan laboratorium," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang, Djoko Suratmiarjo mengatakan kampanye ini akan dilaksanakan selama dua bulan.
"Dimana sasaran pertamanya (bulan Agustus) adalah anak-anak usia sekolah dari PAUD, TK, SD dan SMP," katanya.
Sedangkan pada September akan difokuskan kepada anak-anak dari usia 9 bulan sampai 15 tahun yang di pusatkan di Posyandu.
Dari gerakan ini, pihaknya berharap bisa mencapai 95 persen. Guna memenuhi itu, pihaknya pun sudah meminta data anak dari sekolah maupun Posyandu.
Baca juga: Setiap ibu ikut PIN cegah penyakit berbahaya
"Kemudian diharapkan juga keterlibat SKPD untuk dapat menyosialisasikan hal ini kepada anak-anaknya. Terutama dinas pendidikan untuk bisa mensosialisasikannya ke sekolah-sekolah," pintanya.
Secara terpisah, Wakil Ketua DPRD Singkawang, Sumberanto Tjitra mengatakan sosialisasi imunisasi memang sangat penting.
Namun untuk memberikan tingkat kepercayaan kepada masyarakat, apalagi yang namanya imunisasi massal pernah terjadi masalah yang sampai saat ini masih menjadi trauma para orang tua.
"Saya berharap orang-orang yang terlibat dalam memberikan imunisasi nanti bisa memberikan kinerja yang baik dan profesional," ujarnya.
Supaya melalui program ini betul-betul membawa dampak yang baik buat kesehatan anak-anak.
"Jadi sebelum hari "H"-nya, saya berharap ada sosialisasinya. Jangan langsung bergerak, supaya nanti bisa lebih maksimal," pintanya.