Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta kepada Bank Pembangunan Daerah Kalbar (Bank Kalbar) bisa memfokuskan pemberian kredit bagi usaha produktif, untuk mempercepat perputaran ekonomi masyarakat.
"Bank Kalbar saat ini perkembangannya cukup baik dan mudah - mudahan ke depan Bank Kalbar bisa menjadi Bank utama di Kalbar untuk itu harus lebih banyak menyalurkan kredit-kredit yang produktif," kata Sutarmidji di Pontianak, Selasa
Baca juga: Bank Kalbar gencarkan dukungan Strategi Nasional Keuangan Inklusif
Dia meminta Bank Kalbar juga harus pandai melihat peluang-peluang bisnis dan aset-aset yang tidak produktif dibuat produktif kemudian aset-aset yang sebenarnya tidak perlu dipertahankan jangan dipertahankan.
"Saya berharap masyarakat tetap menggunakan lembaga Perbankan untuk memperlancar jual beli maupun usaha, karena masyarakat harus berani mengakses diri ke bank supaya usaha maupun yang lainnya bisa lancar dan berharap pilihan yang utama itu di Bank Kalbar," tuturnya.
Sutarmidji juga berharap ke depannya ekspansi-eskpansi Bank Kalbar pada kegiatan yang bisa menumbuh kembangkan perekonomian di Kalbar dan ke depannya Bank Kalbar bisa bersaing dengan bank konvensional lainnya dan bisa menjadi pelopor dalam pembangunan ekonomi di Kalbar.
Baca juga: Bank Kalbar distribusikan kartu ASN Pemrov Kalbar
Dikatakannya, tahun ini perkembangan Bank Kalbar dari tahun buku 2019 itu ada peningkatan kurang lebih 7 persen dan ini menunjukkan bahwa trennya masih baik di tengah persaingan Perbankan yang cukup besar.
Menurutnya, perekonomian Kalbar tidak akan terpengaruh pada isu corona. Walaupun Indonesia di prediksi pertumbuhan ekonominya akan turun 2 sampai 3 persen dan perkiraan untuk Kalbar akan berkisar antara 4 sampai 5 persen. Hal itu dikarenakan Kalbar tidak tergantung pada hal-hal yang berpengaruh terhadap kondisi Corona itu karena PDRB Kalbar sangat tergantung pada sektor tambang dan CPO.
"Hanya saja masalahnya CPO hampir 90 persen tidak tercatat di Kalbar karena di ekspor melalui pintu ekspor di Riau, Lampung, Tanjung Perak, Surabaya dan sebagainya sehingga tidak tercatat di Kalbar kecuali yang di Badau kemudian untuk kawasan perbatasan harus dikelola secara baik sehingga bisa untuk mengantisipasi penekanan karena isu secara Nasional untuk pertumbuhan ekonomi," kata Sutarmidji.
Baca juga: Bank Kalbar salurkan CSR satu unit mobil sampah kepada Yayasan Masjid Raya Mujahidin
Baca juga: Bank Kalbar butuh dukungan masyarakat dalam Kompetisi Paduan Suara 2019 OJK
Baca juga: Gubernur targetkan dana pihak ketiga Bank Kalbar Syariah Rp2 triliun