Pontianak (ANTARA) - Wakil Direktur (Wadir) Binmas Polda Kalimantan Barat AKBP Nasir mengatakan pihaknya saat ini sedang melaksanakan program Lancang Kuning untuk mengantisipasi pembakaran hutan dan lahan di Kalbar.
"Saat ini kita sudah membentuk tim Lancang Kuning untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan yang mulai terjadi di Kalbar. Program ini dibuat untuk 10 Polda yang rutin dilanda bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) setiap tahun, termasuk Polda Kalimantan Barat," kata Nasir di Pontianak, Kamis.
Dia menjelaskan, sepuluh Polda yang selalu berjibaku dengan karhutla di Indonesia sudah punya inovasi lancang kuning. Dimana setiap detik, jam, dan setiap hari bisa di monitor titik api yang ada di wilayah sepuluh Polda tersebut.
"Tujuan monitoring yang dilakukan agar kita bisa mempercepat koordinasi dengan anggota Polri yang berada di dekat titik hotspot. Dengan demikian, dari Polri akan membantu mengatasi kebakaran hutan dan lahan di setiap daerah dengan melibatkan personil yang ada di lapangan," tuturnya.
Nasir mengatakan Polda Kalbar juga sudah bekerjasama dengan BMKG Supadio Pontianak. Berdasarkan pantauan BMKG di bulan Maret memang memiliki curah hujan yang sangat sedikit.
"Mungkin sampai besok. Lusa sudah ada turun hujan. Kita antisipasi tadi dengan lancang kuning," katanya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan, membuka lahan, membuang puntung rokok, serta membakar sampah sembarangan.
"Karena di Kalbar ini sangat mudah sekali terbakar kalau memang cuaca cukup ekstrem bahannya juga mudah terbakar termasuk lahan gambut," ujarnya.